Pasar saham AS kembali melanjutkan kenaikannya seiring pertumbuhan data produk domestik bruto (PDB) yang lebih baik dari prediksi. Indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 1,30 persen dan indeks S&P 500 naik sekitar 0,62 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh perekonomian Paman Sam yang membaik. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 1,43 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan justru melemah tipis 0,23 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif.
Dari dalam negeri, riset Mandiri Sekuritas memprediksi indeks harga konsumen (CPI) naik 0,33 persen (MoM) pada Oktober, lebih tinggi daripada rata-rata inflasi Oktober pada periode 2010-2013 yang sebesar 0,05 persen (MoM). Seluruh komponen CPI kemungkinan sudah naik seiring dengan kenaikan harga makanan terutama cabai yang paling mendorong kenaikan. Kekeringan, ekspektasi kenaikan BBM, dan erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara adalah faktor di belakang inflasi makanan.
Sementara dualisme kepemimpinan yang terjadi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan sentimen negatif terhadap perekonomian Indonesia. Jika dibiarkan berlarut, situasi ini akan menghambat kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
IHSG sendiri hingga kemarin tetap diperdagangkan di atas MA 200 harian. IHSG bergerak melemah dan ditutup pada level 5.058 atau turun 0,30 persen pada perdagangan kemarin.
"Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan variatif dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran level tertinggi terdekat di 5.103 dan terendah terdekat 4.995," tulisnya.
Adapun saham yang direkomendasikan adalah TINS, AALI, PTBA, TLKM, ICBP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.