Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Rupiah, Harga BBM yang Belum Naik Munculkan Sentimen Negatif

Kompas.com - 03/11/2014, 08:07 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan indeks dollar AS di pasar keuangan Asia diperkirakan berpeluang kembali menekan nilai tukar rupiah, Senin (3/11/2014). Dari pasar domestik, tekanan bertambah atas rupiah di tengah wacana kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi.

Langkah mengejutkan Bank of Japan dengan menambah target stimulus tahunannya langsung membawa yen melemah 3,34 persen terhadap dollar AS pada Jumat (31/10/2014) lalu.

Indeks dollar AS, yang juga didukung oleh membaiknya data ekonomi, menguat tajam hingga mendekati angka 87. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga naik hingga 2,34 persen hingga Sabtu dini hari lalu. Hari ini, data manufacturing PMI berbagai negara ditunggu, mulai dari Tiongkok pada pagi hari, sampai AS pada malam hari.

Dollar AS diperkirakan masih kuat di Asia pada hari ini. Hingga Jumat sore pekan lalu, rupiah menguat tajam di saat mata uang lain di Asia melemah terhadap dollar AS. Siang ini, pasar juga menunggu data inflasi Oktober yang diperkirakan naik ke 4,6-4,7 persen secara tahunan. Sementara itu, defisit pada neraca perdagangan September diperkirakan menipis.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, terlepas dari data ekonomi yang diumumkan, rupiah secara umum akan tertekan dengan indeks dollar AS yang menguat tajam. "Sentimen negatif juga bisa datang dari harga BBM bersubsidi yang belum juga dinaikkan," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com