Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbedaan Kultur Nelayan Pesisir Selatan dan Utara Jawa versi Menteri Susi

Kompas.com - 04/11/2014, 14:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyadari betul kekayaan laut Indonesia perlu diolah secara tidak serampangan dan harus berkelanjutan. Untuk itu, dia pun berkeinginan agar ada program pertukaran pelajar yang akan mempelajari budidaya perikanan, namun tidak merusak lingkungan.

Hal itu ia sampaikan, usai menerima menerima kunjungan Duta Besar Norwgia untuk Indonesia Stig Traavik, pada Selasa (4/11/2014) pagi, di kantor KKP, Jakarta, Pusat. "Kita juga ada rencana untuk exchange student dari Indonesia ke Norwegia, dari Norwegia ke Indonesia," kata Susi.

Namun, Susi belum menjelaskan panjang lebar perihal program ini. Selain pertukaran pelajar, Susi juga mengatakan akan bekerjasama dalam membuat program asistensi bagi masyarakat pesisir pantai.

Dia menuturkan, ada sedikit perbedaan kultur masyarakat pesisir selatan dengan masyarakat pesisir utara Jawa. Pada bagian selatan, ekonomi keluarga pesisir lebih banyak ditopang oleh peran para wanita. "Sehingga, selatan lebih sedikit makmur kehidupannya," kata dia lagi.

Sementara itu, pada bagian utara, kaum pria lebih dominan menggerakkan roda ekonomi keluarga. "Tadi kita ada diskusi soal itu," lanjut Susi.

Dalam pertemuannya dengan Traavik pagi ini, Susi banyak membahas masalah aquakultur. Dia bilang, Indonesia dan Norwegia akan membuat sebuah proyek perikanan di Kabupaten Yapen, Papua Barat.

Proyek itu berupa pembibitan Baramundi serta pembesaran Tuna Yellowfin. "Saya sangat welcome, dan very pleased for your visit and the project to be done together," pungkas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com