Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Tidak Urusi Bisnis Penerbangan

Kompas.com - 14/11/2014, 06:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, Kementerian Perhubungan tidak akan mengurus segala sesuatu yang bersifat bisnis dari perusahaan penerbangan. Menurut Jonan, pengusaha harus kreatif dan menumbuhkan daya saing.

”Saya tidak mau Kementerian Perhubungan dilibatkan dalam hubungan bisnis. Itu bukan urusan kami. Kalau rugi saja melapor ke saya, tetapi kalau untung diam saja,” ujar Jonan seusai membuka Rapat Umum Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/INACA), Kamis (13/11), di Jakarta.

Menurut Jonan, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan kebijakan Open Sky yang tidak lama lagi, perusahaan penerbangan harus bisa kompetitif. ”Jangan terlalu banyak minta proteksi dari pemerintah, nanti malah tidak sehat. Sebagai pebisnis, harus banyak akal. Harus kreatif. Jika tidak kreatif, maka bisnisnya akan bangkrut. Kemenhub hanya mengurus hal yang bersifat keselamatan,” tutur Jonan.

Ketua Umum INACA Arif Wibowo mengatakan, anggota INACA memang harus berbenah dan menyiapkan diri.

”Peningkatan daya saing industri penerbangan nasional membutuhkan tidak saja keterlibatan pemerintah, atau anggota INACA saja, tetapi juga lembaga atau organisasi lainnya yang terkait erat dalam kemajuan industri penerbangan nasional,” kata Arif.

Menurut Arif, akan sangat bijaksana jika pemerintah menyiapkan lebih dulu suatu kondisi industri penerbangan nasional yang sehat. Hal itu diperlukan guna membangun ketangguhan daya saing yang mumpuni sehingga siap bersaing dengan asing.

Terhitung mulai 2015, semua negara anggota ASEAN wajib tunduk pada kebijakan Open Sky yang disepakati para pemimpin ASEAN di Bali pada Oktober 2003.

Pemerintah Indonesia sudah menetapkan akan membuka lima bandar udara (bandara) yang dapat dimasuki maskapai negara lain secara terbuka, yaitu Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Hasanuddin Makassar. (

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com