Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Adu Kuat Internal-Eksternal

Kompas.com - 20/11/2014, 08:19 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan Kamis (20/11/2014). Peluang naik indeks bisa tertahan sentimen eksternal yang kurang baik dari hasil rilis The Ferderal Reserve di Amerika Serikat, semalam waktu Indonesia.

Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak melemah, setelah The Fed merilis hasil pertemuan mereka pada Oktober 2014. Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avverage sebesar 0,01 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,15 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh Jepang yang kembali mengucurkan stimulus untuk mengatasi resesi. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,25 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah 0,50 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga terkoreksi.

Dari dalam negeri, pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015.

Selain itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyepakati target inflasi sebesar 4,4 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi dikatakan berpotensi lebih tinggi karena adanya pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan jika IHSG masih berpotensi menguat dalam kisaran terbatas. Indeks akan bergerak di kisaran resistance 5.171 dan support 5.057. IHSG sendiri masih diperdagangkan di atas MA 200 harian.

Adapun beberapa rekomendasi saham yang layak dikoleksi untuk hari ini adalah AALI, AKRA, SCMA, AISA dan LSIP.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat ke level 5.127.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com