Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Menengah Terus Bertambah, Segmen Ritel Jadi Incaran

Kompas.com - 15/12/2014, 10:07 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


BUKITTINGGI, KOMPAS.com
- Segmen ritel--termasuk mikro--akan menjadi tumpuan bisnis Bank Mandiri hingga 2020. Proyeksi jangka panjang ekonomi Indonesia, sekalipun diperkirakan pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih lambat pada 2015, menjadi acuan optimisme untuk membidik segmen ini.

"Ritel diharapkan bisa tumbuh lebih cepat," kata Managing Director and Chief Financial Officer Bank Mandiri, Pahala N Mansury, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (12/12/2014).

Per September 2014, sebut dia, kredit ritel Bank Mandiri tumbuh 49 persen. "Selama ini (pendapatan) Bank Mandiri disebut dari (segmen kredit) korporasi. Tenyata pendapatan juga besar dari ritel," aku Pahala.

Dia memperkirakan kredit ritel akan tumbuh 33 persen dalam enam tahun ke depan dan bisa mencapai kisaran pertumbuhan 45 persen sampai 47 persen pada 2020. "Kontribusi dari ritel bisa sampai 65 persen pada waktu itu (2020)," katanya.

Menurut Pahala, segmen ritel terkait erat dengan mikro. Setiap pertumbuhan ekonomi 5 persen sampai 6 persen, akan mendorong pertumbuhan kredit untuk sektor ritel sebesar 25 persen sampai 30 persen. Dia menambahkan, kredit mikro (SME) juga tumbuh 22 persen hingga 23 persen pada enam tahun ke depan.

Bonus demografi

Optimisme Pahala ini berlatar proyeksi dan profil ekonomi Indonesia pada masa mendatang. Meskipun pada kuartal ketiga 2014 pertumbuhan ekonomi baru 5,1 persen dan tahun depan masih di kisaran yang tak jauh berbeda, Bank Mandiri memperkirakan dalam dua atau tiga tahun mendatang pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 6 persen sampai 6,5 persen.

"(Proyeksi kami) pada 2016 sudah lebih dari 5,5 persen, terus naik sampai 2020 (di kisaran antara 6 persen sampai 6,5 persen itu)," tutur Pahala.

Motor pertumbuhan tersebut, ujar dia, masih dari konsumsi masyarakat. Di sinilah poin bidikan untuk menjadikan segmen ritel sebagai tumpuan bisnis.

Dengan 250-an juta penduduk, papar Pahala, setiap tahun di Indonesia ada 7 juta hingga 8 juta orang baru yang naik "kelas" ke kelompok masyarakat kelas menengah. Kelompok ini adalah orang-orang dengan pengeluaran per hari antara 2 dollar AS hingga 3 dollar AS. Pada 2020, lanjut dia, jumlah orang yang naik kelas ini bisa bertambah lagi ke level 9 juta sampai 10 juta orang per tahun.

Selain itu, kata Pahala, orang Indonesia yang belum punya akses ke sistem keuangan masih 59 persen. Proporsi kredit terhadap pendapatan domestik bruto juga masih rendah. "(Karenanya) pada 2013-2020 ritel adalah andalan, dengan proyeksi pertumbuhan revenue di atas 20 persen," sebut dia.

Sebagai pembanding, sebut Pahala, pertumbuhan pendapatan di segmen wholesale (korporat) hanya di kisaran 11 persen hingga 13 persen per tahun. "Tinggal dicari bagaimana bisa bersaing di segmen ritel," ujar dia.

Bila menangani segmen korporat setiap pegawai cukup menangani satu debitur, sebut dia memberikan gambaran, di segmen ritel tak mungkin berlaku hal yang sama.

Belum lagi, lanjut Pahala, potensi dari 180 juta orang yang layak mendapat akses keuangan tetapi belum terjangkau oleh akses tersebut. "Dari 180 juta potensi, baru 70 juta terlayani. Tapi, caranya memang harus beda," kata dia sembari menyebutkan penetrasi pasar barang konsumsi dengan perbankan dari jumlah outlet barang dan kantor cabang bank.

Inovasi, kata Pahala, jadi kata kunci untuk memperdalam penetrasi segmen ritel. "Seperti branchles banking, yang memungkinkan akses perbankan tanpa harus ke bank. Bisa libatkan agen dan bahkan menggunakan telepon genggam biasa," ujar dia.

Pahala menambahkan, percepatan pertumbuhan ekonomi juga sangat terkait dengan kecepatan perputaran uang. Inovasi penggunaan uang elektronik yang bahkan bisa ditransaksikan lewat telepon genggam yang tak harus canggih, akan punya peran besar karenanya.

"Bicara segmen mikro tak hanya soal kredit, tapi juga bisa mengembangkan unit bisnis lain non-bank, seperti asuransi," tegas Pahala. (Baca juga: "Pak Jokowi Punya Revolusi Mental, Kami Mau Revolusi Dompet").

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com