Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Nasional Harus Melakukan Mega Merger

Kompas.com - 18/12/2014, 10:43 WIB
Tjahja Gunawan Diredja,
Khaerudin/Dewi Indriastuti

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara besar perlu memiliki bank yang besar. Untuk itu Indonesia perlu memiliki cetak biru perbankan nasional atau Rencana Pembangunan Perbankan Indonesia.

Langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah adalah mendirikan Bank Pembangunan Indonesia (BPI) kemudian dilanjutkan dengan langkah mega merger perbankan nasional. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasiona (Perbanas), Sigit Pramono, dalam diskusi dengan para alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, di Jakarta, Rabu malam (17/12/2014).

Pada kesempatan itu hadir antara lain, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroatmodjo, dan ahli treasury yang juga mantan Presiden Direktur Bank Mega, JB Kendarto.

Menurut Sigit, BPI harus difokuskan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dan investasi jangka panjang lainnya. Pemerintah pusat perlu menyediakan modal sekurang-kurangnya Rp 100 triliun sebagai modal awal BPI. Dana setoran modal BPI bisa berasal dari APBN yang disisihkan dari penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Selain membentuk BPI, langkah strategis lainnya adalah menyiapkan dua rencana mega merger perbankan nasional. Mega merger pertama adalah menggabungkan bank pembangunan daerah (BPD) milik pemerintah provinsi di seluruh Indonesia dengan BPI. Mega merger kedua adalah menggabungkan Bank Mandiri dengan Bank BNI menjadi Bank BNI Mandiri.

“Kemudian dilanjutkan dengan akuisisi Bank BTN oleh bank hasil gabungan Bank BNI Mandiri menjadi anak perusahaan dan tetap fokus pada pembiayaan perumahan rakyat,” jelas Sigit Pramono.

Adapun mengenai keberadaan BRI, kata Sigit, sebaiknya dikembalikan kepada khittahnya sebagai bank rakyat, dengan cara refokus BRI menjadi bank Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), dan bank yang mendukung pembangunan sektor pertanian dan perikanan.

“Semua portofolio kredit korporasi BRI diserahkan atau dijual ke BNI-Mandiri. Sebaliknya, portofolio kredit UMKM BNI-Mandiri diserahkan atau dijual ke BRI,” saran Sigit Pramono.

Menanggapi gagasan besar mega merger perbankan tersebut, Ardhayadi Mitroatmodjo, mengatakan perlu ada kemauan politik (political will) dari pemerintah dan payung hukum yang disepakati bersama oleh pemerintah dan DPR. Secara teknis perbankan, ide mega merger ini sangat layak asal didukung oleh semua pihak.

Sebelumnya, ujar Ardhayadi, Bank Indonesia pernah menyusun tentang Arsitektur Perbankan Indonesia (API) . API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.

Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

API diluncurkan BI pada tanggal 9 Januari 2004, sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com