Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Mana Larinya SDA dari Sumbawa Barat?

Kompas.com - 25/12/2014, 19:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


KOMPAS.com
- Masyarakat di Kabupaten Sumbawa Barat, barangkali bisa merasakan dampak penambangan SDA secara mendalam. Sampai 2038, masyarakat akan sangat akrab dengan perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia yakni PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont).

Tak bisa dimungkiri, beroperasinya Newmont menjadi daya tarik kuat berdenyutnya ekonomi Sumbawa Barat. Bahkan, saat Newmont berhenti operasi medio pertengahan 2014 selama 3 bulan, masyarakat sekitar terkena efek yang tidak kecil.

"Eksodus masyarakat dan pegawai besar. Dampaknya masih terasa (saat ini), tapi denyut nadinya mulai kembali," kata salah satu pemilik warung Anwar Hadi di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, Jumat (19/2014).

Dampak dirumahkannya sekitar 3.000 karyawan Newmont juga sampai di Lombok. Para sopir travel ikut mengeluh karena tak ada pergerakan karyawan Newmont dari Sumbawa ke Lombok dan sebaliknya.

Di Kabupaten Sumbawa Barat, Newmont menjadi jantung ekonomi. Pasalnya, 92 persen pendapatan domestik (PDB) kabupaten disumbang dari Newmont.

Warisan yang hendak ditinggalkan

Seperti diketahui, Newmont memulai bisnisnya di Indonesia tahun 1986 dengan ditandatanganinya Kontrak Karya (KK) bersama Pemerintah Indonesia. Empat tahun berselang, Newmont melakukan eksplorasi selama hampir lima tahun

Pada tahun 1995 sampai 1996, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengajukan studi kelayakan dan Amdal. Setelah itu memulai konstruksi selama tiga tahun yaitu dari 1997 sampai 1999.  Namun baru tahun 2000an Newmont beroperasi dan akan berakhir kontraknya pada 2038 nanti.

Lantas, apa yang hendak "diwariskan" Newmont kepada masyarakat Sumbawa Barat setelah tak lagi beroperasi 2038 nanti?

Senior Manager Operasional Newmont Wudi Raharjo mengatakan, Newmont sudah memikirkan hal tersebut. Dia pun tak mau kalau Newmont hanya mewariskan lubang besar menganga bagi masyarakat.

Oleh karena itu, Newmont kata dia sudah melakukan berbagai program, di antaranya, melakukan reklamasi yaitu penanaman pohon di lahan sekitar area pertambangan. Saat ini ada 200 hektar lahan yang direklamasi, 40 hektar di antaranya dinyatakan berhasil dan sudah dikembalikan ke pemerintah. Dana reklamasi 120.000 dollar per hektar.

Sementara itu, sebagai tanggung jawab Newmont kepada masyarakat, Widi mengatakan bahwa Newmont juga memiliki program di lima bidang yaitu kesehatan (Pengendalian Malaria), pendidikan (beasiswa kepada 11.155 siswa/mahasiswa), ekononi (pembangunan irigasi, pengembangan bibit pertanian), Sosial dan lingkungan.

"Rata-rata dana bantuan setiap tahun Rp 50 Miliar, dari 2010-2013 dana khusus sebesar 48 juta dollar AS (berupa proyek), " kata Widi.

Newmont membantah hasil kekayaan nasional dari Indonesia seluruhnya pergi ke luar negeri. Newmont mengklaim, 67 persen pengeluaran cash mereka untuk Indonesia. Sementara sisanya yaitu 33 persen untuk luar negeri.

Total Kontribusi ke dalam negeri 2010-2013 sebesar 8,8 miliar dollar AS dengan rincian dividen dalam negeri 459 juta dollar AS, pembelian barang dalam negeri (termasuk dana pengembangan masyarakat dan gaji karyawan) sebesar 5,2 miliar dollar AS, dan pembayaran pajak, non pajak dan royalti ke pemerintah pusat dan daerah sebesar 3,1 miliar dollar AS.

Sementara itu, pengeluaran cash luar negeri sebesar 4,3 miliar dollar AS dengan rincian pembayaran dividen luar negeri sebesar 950 juta dollar AS dan biaya impor barang dan jasa sebesar 3,3 miliar dollar AS.

Dengan data itu, perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia tersebut menyatakan bahwa kekayaan SDA di Sumbawa Barat tetap berada di dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com