Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Pemerintah adalah Pemilik Saham dari Semua Perusahaan di Indonesia

Kompas.com - 29/01/2015, 13:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakinkan pengusaha bahwa pemerintah tidak pernah berniat untuk merugikan para pengusaha melalui kebijakan-kebijakan yang diputuskan. Menurut Kalla, pengusaha adalah bagian dari pemerintah. Pemerintah diibaratkannya sebagai pemilik saham dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia.

“Pemerintah adalah pemilik saham dari semua perusahaan yang ada di Indonesia. Anda pengusaha, pemerintah pemlik saham, yang artinya setiap Anda untung, mesti bayar pajak,” kata Kalla dalam acara Economy and Market Outlook 2015 di Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Atas dasar itu lah, pemerintah terus mendorong para pengusaha untuk berinvestasi dalam proyek-proyek pemerintah. Misalnya dalam mewujudkan proyek pengadaan listrik 35.000 megawatt. Terkait proyek ini, menurut dia, pemerintah akan menawarkan harga beli listrik yang menguntungkan bagi pengusaha yang ingin berpartisipasi membangun pembangkit listrik swasta. Untuk itu, pemerintah mematok harga beli listrik rata-rata di atas 25 persen dari harga lama.

“Saya selalu bilang, kasih lah kesempatan pengusaha untuk tumbuh dan maju maka rata-rata harga listrik itu 25 persen di atas harga lama, diyakinkan itu pasti. Berikan pengusaha keuntungan agar pengusaha yang punya dana dan kemampuan jangan hanya berpikir membeli tanah jangan beli saham yang disimpan yang kadang naik kadang turun,” ujar dia.

Di samping itu, Kalla menyampaikan bahwa visi yang terus dipegang pemerintah adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan, memberikan lapangan pekerjaan, serta pemerataan.

Ia menilai banyak warga negara Indonesia yang mencari pekerjaan di luar negeri karena sektor pertanian saat ini tidak bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Atas dasar itu lah maka pemerintah turut mendorong sektor industri manufaktur yang dinilai bisa menyediakan lapangan pekerjaan lebih luas.

“Satu hektar sawah hanya bisa berikan maksimum lima orang, tapi satu hektar manufaktur industr bisa memperkerjakan 100 orang,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com