Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Polisi Tak Umumkan Identitas Bank yang Nasabahnya Dibobol?

Kompas.com - 28/04/2015, 21:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal 2015 lalu, kasus pembobolan rekening nasabah bank kian banyak terungkap. Bahkan, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri mengumumkan ada tiga bank besar dalam negeri yang nasabahnya dibobol oleh jaringan internasional cyber crime.

Namun, Bareskrim hingga kini tak pernah mengumumkan siapa ketiga bank Indonesia yang nasabahnya kena bobol tersebut. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Victor Edi Simanjuntak memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Menurutnya, tak diumumkannya identitas bank yang nasabahnya kena bobol dilakukan untuk melindungi industri perbankan nasional. "Dampaknya kalau diumumkan bisa menimbulkan penurunan kepercayaan kepada baank. Makanya kita eggak mau ungkapkan identitas bank tersebut," ujar Victor dalam seminar upaya pencegahan dan penghilangan kejahatan dunia maya dalam sistem pembayaran, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Dia mengatakan, bahwa imbas dari pengumuman identitas perbankan yang kena bobol akan sangat serius. Pasalnya dengan menurunnya kepercayaan maka nasib industri perbankan pun akan terkena dampaknya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Riko Usthavia Frans menyampaikan bahwa masyarakat harus membedakan antara penipuan nasabah perbankan dengan sistem perbankan yang dibobol. Dia menjelaskan, selama ini masyarakat kerap menganggap tertipunya nasabah karena user id, password dan token diketahui orang lain adalah bagian dari bobolnya sistem perbankan.

Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda. "Bank dibobol dan nasabah ditipu itu dua hal yang beda. Sistem ATM itu aman, sistem enggak dibobol, tapi nasabahnya ditipu, makanya YLKI bilang harus lindungi konsumen tapi harus proporsional," kata dia.

Penipuan nasabah itu kata Riko bisa karena virus yang disebarkan melalui internet. Jika nasabah tak teliti maka data user, password, dan nasabah bisa diketahui pelaku cyber crime. Pasalnya virus tersebut bisa mengalihkan tampilan komputer saat membuka internet banking. Oleh kerana itu, dia pun meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membuka internet banking dan langsung melaporkan kepada bank apabila ada permintaan dalam internet banking yang mencurigakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com