Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Rupiah Lanjutkan Penguatan

Kompas.com - 07/05/2015, 09:28 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diharapkan bisa kembali menanjak posisinya pada perdagangan Kamis (7/5/2015) ini.

Data tenaga kerja AS malam tadi kembali diumumkan turun sehingga memberikan alasan tambahan untuk indeks dollar AS kembali melemah hingga 94. Pernyataan Gubernur The Fed, Janet L Yellen, memukul pasar saham AS. Di sisi lain seiring dengan turunnya risiko gagal bayar Yunani, yang ditunjukkan oleh imbal hasil obligasi Yunani yang semakin turun, euro melanjutkan tren penguatannya.

Angka PMI China yang datang kemarin pagi menjaga penguatan mata uang di Asia terhadap dollar AS tetap minimal. Initial jobless claims serta angka penyaluran kredit AS ditunggu nanti malam.  

Rupiah sendiri mengakhiri tekanan pelemahan yang terutama diakibatkan oleh faktor internal setelah sentimen pelemahan dollar AS semakin tinggi Rabu kemarin. Rupiah menguat hampir bersama seluruh mata uang di Asia terhadap dollar. Koreksi di pasar saham juga menunjukkan tingkat kejenuhan sehingga IHSG berhasil ditutup di zona positif kemarin sore.

Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen yang turun menambah daftar indikator yang menunjukkan perlambatan ekonomi. Sentimen buruk di pasar keuangan dipercaya telah terefleksi pada penurunan minggu lalu sehingga tambahan data buruk tidak akan memicu aksi jual yang parah.

"Rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatannya hari ini," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Sementara itu, pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, mata uang Garuda dibuka turun ke posisi  Rp 13.038 per dollar AS, dibanding sebelumnya pada 13.035.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com