Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Terakhir, Daya Beli Petani Terus Melorot

Kompas.com - 01/06/2015, 13:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam tiga bulan terakhir daya beli petani tak menujukkan perbaikan bahkan malah kian melorot. Hal tersebut terlihat dari nilai tukar petani (NTP) Mei 2015 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang sebesar 100,02.

Angka tersebut turun 0,12 persen dibanding NTP pada bulan sebelumnya yang tercatat 100,14.  Adapun NTP pada bulan sebelumnya lagi, yakni Maret 2015 mencapai 101,53.

Kepala BPS Suryamin Senin (1/6/2015), menjelaskan, penurunan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,35 persen, namun kenaikan ini lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga yang Dibeli Petani (Ib) sebesar 0,47 persen.

Penurunan NTP Mei 2015 dipengaruhi oleh turunnya NTP pada tiga subsektor yakni tanaman pangan (turun 0,67 persen), peternakan (turun 0,11 persen) dan perikanan (0,12 persen). Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan yakni hortikultura (0,4 persen), dan tanaman perkebunan rakyat (0,21 persen).

Suryamin menuturkan, NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar sebesar 1,24 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebalinya, NTP Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,22 persen. Sedangkan NTP Provinsi Bali relatif stabil.

“Pada Mei 2015, terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,6 persen disebabkan oleh naiknya indeks seluruh kelompok konsumsi,” kata Suryamin di Jakarta.

Adapun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada Mei 2015 sebesar 105,17 atau naik 0,16 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com