Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tol Terpanjang di Indonesia, Akankah Pantura Berhenti Jadi Proyek Abadi?

Kompas.com - 16/06/2015, 11:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rampungnya pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memunculkan optimisme baru. Setidaknya, jalan tol sepanjang 116,7 km itu diprediksi mampu mengurangi beban jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) yang selama ini menjadi jalur utama transportasi darat dari Jawa bagian barat ke Jawa bagian timur atau sebaliknya.

Namun, pembangunan Tol Cipali dinilai tak cukup mampu menghentikan proyek abadi Pantura. Pasalnya, jumlah tonase kendaraan besar yang biasa melintas di jalur itu jauh melebihi kapasitas beban jalan Pantura.

"Kalau mengurai angkutan orang di Pantura iya bisa. Tapi kan kalau terus-terusan dilewati angkutan barang dengan tonase yang sangat besar maka ujung-ujungnya tetap (Pantura) jadi proyek abadi lagi ," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Menurut dia, Tol Cipali tak bisa menjadi penampung beban utama Pantura sendirin. Jika itu terjadi, dikhawatirkan jalan tol baru itu juga akan sering rusak karena harus menampung beban kendaraan berat yang biasa melintas di Pantura.

Bagi Enny, distribusi barang yang biasa melalui Pantura dan kemungkinan sebagian akan beralih ke Tol Cipali, harus dipindahkan melalui jalur laut. Dengan peralihan itu, dia yakin proyek abadi Pantura bisa berakhir dan kondisi jalan akan jauh lebih baik.

"Kalau efesiensi distribusi angkutan barang ya tetep harus memanfaatkan angkutan laut. Apalagi, kemarin kan pembangunan pelabuhan yang rencananya akan dibangun di Karawang akan digeser ke lebih ke arah timur, jadi itu bisa jadi alternatif utama mengurangi beban Pantura nantinya," kata dia.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, pengamat transportasi publik Danang Parikesit menilai, Tol Cipali akan mampu mengurangi kepadatan di Pantura. Sayangnya kata dia, ada beberapa akses jalan menuju Tol Cipali yang belum memenuhi standar.

"Kalau sebagai pengurang kemacetan pantura iya. Yang saya masih lihat adalah akses ke tol masih belum standar sehingga akan cukup banyak titik entry yang macet," ucap Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com