Kepala BPS Suryamin menyebut, inflasi komponen inti sebesar 0,34 persen, sedangkan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 4,86 persen. Pada bulan Juli, kota Pangkal Pinang mengalami inflasi paling tinggi sebesar 3,18 persen, sementara Merauke mengalami deflasi paling tinggi di angka minus 0,65 persen.
"Inflasi Juli 2015 disebabkan bahan makanan yang sebesar 0,40 persen karena puasa dan Lebaran. Lalu yang tinggi ini transportasi dengan andil 0,35 persen karena arus mudik dan arus balik," kata Suryamin dalam pemaparannya di Ka tor BPS, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Menurut Suryamin, penyebab kedua kelompok pengeluaran itu menjadi penyumbang inflasi terbesar karena memang pada Juli 2015 memiliki dua momen penting yaitu Lebaran dan arus mudik. Kedua komponen tersebut menyumbang lebih dari 60 persen terhadap inflasi Juli 2015.
Sementara kelompok pengeluaran lainya, sumbangsih terhadap inflasi Juli 2015 relatif kecil. Komponen makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang 0,09 persen. Komponen perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar menyumbang 0,03 persen.
Sementara komponen pengeluaran sandang, kesehatan, dan pendidikan menyumbang masing 0,02 terhadap inflasi Juli 2015. "Jadi bahan bakar itu kecil ya inflasinya ini karena harga BBM tidak naik jadi inflasinya juga kecil. Pada bukan Juli 2015 itu yang tinggi dari transportasi," kata Suryamin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.