Susi mengakui, saat ini masih banyak temuan-temuan di bidang Kelautan dan Perikana yang belum termanfaatkan. Salah satu indikasinya, perikanan budidaya di Indonesia masih 90 persen bergantung pada pakan impor. Padahal seharusnya dengan luas laut Indonesa, pakan untuk perikanan budidaya bisa 100 persen dicukupi dari dalam negeri.
Tidak bisa dipenuhinya pakan perikanan budidaya ini diakui Susi akan mengganggu sektor KP, terlebih lagi dengan adanya tekanan nilai tukar rupiah. Pada ujungnya, ketidakmampuan produksi dalam negeri ditambah pukulan kurs ini akan membuat daya saing pembudidaya turun.
“Padahal competitiveness harus menjadi tujuan utama bangsa kita. Kalau enggak, kita akan tertinggal dan hanya menjadi korban kapitalisasi pasar. Kita enggak bisa menjadi produsen dan hanya bisa menjadi konsumen. Sehingga yang dibutuhkan sekarang itu, inovasi yang sangat erat kaitannya dengan efiesiensi dan sufficiency,” kata Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
Susi mengatakan, inovasi harus dilakukan semua orang, tidak hanya pejabat, pelaku usaha, tapi juga nelayan dan pembudidaya. Namun, untuk mengejar tumbuhnya inovasi ini, pemerintah juga diminta tidak ‘mengawang-awang’. Khusus kepada jajarannya dan juga pemerintah secara luas,
Susi meminta agar pemberdayaan terhadap nelayan dan pembudidaya harus lebih konkret. “Saya tidak mau melihat dalam presentasi KKP ada bahasa pemberdayaan. Ganti dengan ‘menjadi’, ‘mendirikan’, ‘membuat’, ‘membayar untuk’. Tidak boleh lagi ada bahasa yang tidak konkret. Ini inovasi Susi,” ucap dia.
Misalnya, lebih lanjut dia menjelaskan, pemberdayaan untuk nelayan tangkap bisa dijabarkan dengan kegiatan pembelian kapal, pembelian jaring, dan sebagainya. “Mohon inovasi saya ini disampaikan ke Menteri Keuangan dan Bappenas,” kata Susi disambut tepuk tangan hadirin.
baca juga: Geram terhadap Impor Garam, Menteri Susi Mengadu ke Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.