Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Akan Pangkas Bunga Deposito

Kompas.com - 12/08/2015, 11:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Para nasabah mungkin tak lagi bisa menikmati imbal hasil yang cukup tinggi dari deposito. Sebab, beberapa bank pada semester kedua tahun ini berencana menurunkan suku bunga deposito dalam rangka mengecilkan biaya dana atau cost of fund.

Di tengah perlambatan ekonomi, banyak para pebisnis yang tak segan mengerem ekspansi. Makanya, tren perpindahan dana nasabah dari giro ke deposito mulai semarak pada semester pertama tahun ini. Tentu saja beban yang ditanggung oleh bank kian gemuk.

PT Bank OCBC NISP Tbk semisal. Di semester pertama tahun ini, pertumbuhan deposito OCBC NISP mencapai 23 persen. Sedangkan giro dan tabungan masing-masing hanya bertumbuh 15 persen dan 16 persen. Alhasil, biaya dana yang ditanggung NISP berpotensi meningkat.

Maka itu, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, ada kemungkinan pihaknya menurunkan suku bunga deposito. OCBC NISP bakal memilih menaikkan porsi simpanan giro dan tabungan.

Sementara itu Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pihaknya sudah menurunkan suku bunga deposito sejak April 2015. Di sisa tahun ini, penurunan bunga deposito bakal berlanjut. Namun, Hery tak menyebut berapa angkanya.

Kata Hery, Bank Mandiri berharap bisa mengumpulkan dana murah dari masyarakat untuk mencukupi likuditas. Ketika biaya dana tinggi, bank mencari cara untuk menguranginya. "Bank bisa menurunkan cost of deposit dengan tetap menjaga kecukupan likuiditas," kata Hery.

Di semester pertama tahun ini, kenaikan deposito Mandiri mencapai 21,72 persen. Sedangkan tabungan hanya tumbuh 4,54 persen. Sementara, simpanan giro melesat 40,22 persen.

Sementara di BNI, simpanan deposito malah berkurang di semester I 2015. Deposito di BNI turun 9,05 persen secara year on year menjadi Rp 111,16 triliun.

BNI memang getol mengejar dana murah. Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, porsi dana murah masih stabil yakni antara 63 persen-65 persen. "BNI akan menyesuaikan bunga sesuai perkembangan pasar dan profil risiko nasabah deposan dan kredit," kata Rico. (Galvan Yudistira, Lidya Panjaitan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com