Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terpuruk, Perbankan Indonesia Masih Kuat

Kompas.com - 14/08/2015, 09:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jatuhnya nilai tukar rupiah yang dalam memang membuat dag-dig-dug. Apalagi, dalam waktu bersamaan,  ekonomi juga tak kunjung bergerak, bahkan menjauh dari harapan. Lantaran rupiah ambruk, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku sudah melakukan uji ketahanan (stress test) bersama sejumlah bank.

Ini pula yang membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berjingkat, dengan dengan cepat melakukan uji ketahanan (stress test) bank-bank. OJK  nampaknya tak ingin krisis yang meluluhlantakkan ekonomi  di tahun 1997/1998 bakal berulang.

Hasilnya: Alhamdullilah, daya tahan perbankan kita masih oke dalam menghadapi gejolak nilai tukar, bahkan  hingga rupiah di  level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat.  "Mereka masih tahan lantaran rasio kecukupan modal  mereka besar," ungkap Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, Rabu (13/8/2015).

Hingga paruh pertama tahun 2015 ini, rasio kecukupan modal perbankan atau capital adequacy ratio atau CAR sebesar 20,28 persen, jauh di atas ketentuan minimum 8 persen. 

Sementara, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam hitungan nett  hanya 1,25 persen dan NPL gross 2,45 persen. Dengan performa itu pula, Muliaman yakin, daya tahan bank-bank jauh lebih bagus ketimbang 1998.

Meski begitu, tak seluruh bank lolos uji ketahanan. Muliaman bilang, ada empat bank kecil yang masuk bank umum kegiatan usaha (BUKU) I akan terpapar dengan pelemahan rupiah. Makanya, OJK minta empat bank itu  menambah modal, lantaran CAR tergerus dan NPL melesat di level 5 persen.

Meski hasil uji ketahanan bagus, bank-bank besar mengaku waspada dengan gejolak nilai tukar. Mereka khawatir efek pelemahan rupiah akan melorotkan kemampuan debitur membayar utang. Efeknya, kredit macet melesat. Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo bilang, stress test internal menunjukkan, NPL BRI berpotensi naik ke 3,6 persen dari saat ini 2,33 persen. Adapun CAR BRI yang  kini 20,41% akan  tergerus menjadi 16 persen.  

Direktur Risk Management CIMB Niaga Vera Handajani mengatakan, kualitas aset CIMB Niaga bakal memburuk  jika rupiah tembus Rp 14.000. NPL gross CIMB Niaga per Juni 4,28 persen. “Hasil stress test dengan skenario moderat maupun ekstrem, CAR CIMB Niaga terjaga CAR minimum regulator,” ujar Vera.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo bilang, hasil uji ketahanan menunjukkan, CAR Mandiri masih kokoh di 17,7 persen.  "Eksposur mata uang asing Mandiri cuma 15 persen dari total kredit," ujar dia.

Dalam situasi sekarang,  OJK terus berkoordinasi dengan bank-bank besar. OJK tak mau kecolongan bank terkapar seperti  1988. (Christine Novita Nababan, Galvan Yudistira)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com