"Rupiah diperkirakan melanjutkan normalisasinya atas respon panik terhadap devaluasi yuan di awal minggu," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.
Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, data Bloomberg pukul 08.15 WIB menunjukkan, rupiah berada di posisi Rp 13.742 per dollar AS dibandingkan penutupan kemarin pada 13.767,5.
Koreksi tajam atas kejutan akibat devaluasi yuan mulai terjadi terhadap aset berdenominasi rupiah. Baik rupiah, IHSG maupun SUN kemarin berhasil menguat walaupun tidak sepenuhnya kembali ke level sebelum devaluasi yuan.
Sedikit sentimen positif sepertinya berhasil muncul menyusul reshuffle Kabinet Kerja serta respons cepat para pengambil kebijakan terhadap pelemahan rupiah. Akan tetapi berlanjutnya penurunan harga komoditas tetap akan memberikan alasan untuk pelemahan rupiah ke depan.
Serta perlu diingat satu lagi kejutan dari the Fed menunggu di depan. Hari ini ditunggu angka cadangan devisa triwulan II-2015 yang diperkirakan lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, di kisaran 2,4-2,5 persen terhadap PDB.
Mata uang Yuan masih melemah 0,19 persen hingga kemarin sore akibat perubahan perhitungan daily fixing dari PBoC. Tetapi pelemahan tersebut tidak lagi menghadirkan aksi jual di pasar Asia.
Sementara hingga dini hari tadi, indeks dollar AS berhasil naik walau hanya tipis setelah angka penjualan ritel AS membaik.