Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Perekonomian Akui Sulit Kejar Target KUR Tahun Ini

Kompas.com - 25/08/2015, 20:45 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, sulit untuk mengejar target kredit usaha rakyat (KUR) terserap sepenuhnya pada tahun ini. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR hingga Rp 30 triliun, dengan rincian Rp 20 triliun untuk mikro, Rp 9,8 triliun untuk ritel, dan Rp 200 miliar untuk TKI.

"Memang ini namanya kerja keras. Saya tanya tadi (ke Menteri Kooperasi dan UKM), sanggup atau tidak, dijawab sanggup tadi," kata Darmin, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/8/2015), seusai mengikuti rapat yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla.

Hadir pula dalam rapat ini Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Pemerintah menyerahkan penyaluran KUR kepada empat bank berbentuk BUMN, yakni Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, dan Bank Negara Indonesia.

Dari empat bank tersebut, BRI memperoleh porsi paling besar, yakni Rp 21,4 triliun. Menurut Darmin, penyaluran KUR merupakan upaya besar pemerintah untuk menghidupkan sektor riil, terutama usaha kecil menengah (UKM). Dalam situasi perekonomian yang sulit seperti ini, menurut dia, sangat penting bagi pemerintah untuk menyokong UKM.

"Bukan hanya karena dia daya tahannya tinggi tetapi jangan lupa bahwa memang penurunan-penurunan harga komoditi belakangan ini dampaknya pada rumah tangga, UKM agak besar," katanya.

Pemerintah berharap penyaluran KUR bukan hanya mendorong lapangan pekerjaan dan ruang usaha namun juga bisa memperbaiki income. Apalagi, lanjut Darmin, saat ini pemerintah telah memberikan subsidi bunga KUR yang disalurkan.

"Kredit dari perbankan ini biayanya kira-kira 22 persen, disubsidi pemerintah sehingga bunganya jadi 12 persen. Jadi Ini adalah bagian dari upaya, tadi ada wartawan nanya, Pak Darmin, yang intervensi valas (valuta asing) kok cuma BI? ya pemerintah itu begini-begini bikinnya, KUR, cari investor. Yang intervensi ya BI," papar Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com