Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aura Negatif Masih Selimuti Rupiah

Kompas.com - 27/08/2015, 08:55 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Aura negatif masih menyelimuti rupiah. Tekanan pelemahan diproyeksikan masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis (27/8/2015). Kenaikan indeks dollar AS dan masih lemahnya harga komoditas menjadi faktor eksternal penekan mata uang garuda.

Pada awal perdagangan di pasar spot, rupiah sempat dibuka menguat ke posisi 14.096,8. Namun data Bloomberg pukul 08.35 WIB menunjukkan, mata uang garuda kembali melorot ke posisi Rp 14.137 per dollar AS, turun dibandingkan penutupan kemarin pada level 14.133.

Optimisme terhadap perekonomian AS perlahan mulai kembali sehingga memicu naiknya S&P 500 hampir 4 persen hingga dini hari tadi. Hal itu diikuti oleh penguatan indeks dollar AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury yang cukup signifikan.

Namun keraguan bahwa The Fed akan menaikkan Fed rate di September semakin tinggi melihat volatilitas tinggi di pasar modal AS. Malam nanti ditunggu revisi PDB triwulan II-2015 yang diperkirakan kembali naik.

Dollar AS kembali kuat di Asia setelah pemangkasan suku bunga acuan serta GWM oleh PBoC tidak sepenuhnya direspon positif. Rupiah juga ikut tertekan hingga kemarin sore bersama dengan kenaikan tipis imbal hasil SUN.

Pemangkasan proyeksi PDB oleh BI menambah keyakinan bahwa perlambatan ekonomi akan tetap hadir paling tidak sampai akhir tahun ini.

Hal itu menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia mungkin bisa menjadi alasan untuk BI rate yang lebih rendah ke depan tetapi selama rupiah terus tertekan, kesempatan untuk stimulus moneter yang lebih kuat akan semakin rendah. Harga komoditas yang masih turun berpeluang menjaga tekanan pelemahan rupiah.

baca juga: Mochtar Riady: Pemerintah Jangan Memotong Ayam untuk Mengambil Telur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com