Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Ingin Indonesia Punya "Cold Storage" Seluas 3 Kali Lapangan Bola

Kompas.com - 17/09/2015, 08:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam lawatan ke negara-negara Timur Tengah, rombongan Presiden RI Joko Widodo menyempatkan diri berkunjung ke salah satu cold storage (fasilitas penyimpanan dengan pendingin) terbesar di kawasan tersebut, di Dubai.

Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong menuturkan, fasilitas tersebut sangat luas, sekitar tiga kali lapangan sepakbola. Yang mengesankan dari cold storage tersebut, kata Tom, desain ditata dengan sangat efisien. Ada bagian-bagian tertentu dengan suhu ruangan mirip lemari es untuk menyimpan sayuran segar, dan buah-buahan.

Pada bagian lain, suhunya lebih rendah, untuk menyimpan daging beku atau sayuran beku. Begitu barang keluar dari freezer, ada lorong tertentu yang memudahkan truk pengangkut untuk membawa produk yang disimpan, untuk didistribusikan. Tom pun mengaku sangat terinspirasi dengan cold storage yang ada di Dubai itu.

"Dalam bayangan kami, kami ingin membangun fasilitas serupa di Indonesia," kata Tom di Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Menurut Tom, cold storage semacam itu sangat berguna untuk menampung hasil-hasil panen dan menjaga pasokan barang ke pasar. Dengan demikian, volatilitas harga pangan pun bisa dijaga.

Pada saat panen raya, hasil dari para petani bisa disimpan di fasilitas ini. Hasil panen tersebut kemudian bisa dikeluarkan tiap bulan sesuai dengan permintaan pasar.

Tom juga mengatakan, jika terealisasi, pembangunan cold storage ini akan membantu visi pemerintah untuk meningkatkan peran Bulog sebagai badan penyeimbang harga pangan di luar komoditas beras. "Dengan adanya cold storage ini Bulog bisa menyimpan cadangan strategis," kata Tom.

Memang diakui Tom, untuk membangun fasilitas semacam ini, investasi yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Perkiraan Tom diperlukan setidaknya Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun untuk membangun satu cold storage. Terlebih lagi, berkaca dari pengalaman Abu Dhabi dan Dubai, pembangunan sarana logistik di sana, tidak dilakukan dalam sekali waktu.

Dia mengatakan, fasilitas cold storage seluas tiga kali lapangan bola yang ia kunjungi merupakan hasil pembangunan tahap empat selama 25 tahun. "Jadi perkiraan saya kita pun mungkin harus bertahap," kata dia.

Tentu saja, investasi yang demikian besar tadi menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia. Apalagi masih banyak infrastruktur dasar yang belum dipenuhi. Oleh karenanya, menurut Tom, apabila wacana ini disepakati, nantinya peran swasta akan lebih banyak dibandingkan APBN. Kerjasama pemerintah swasta dimungkinkan dengan porsi mayoritas oleh privat.

"Ini harus rasional dan ekonomis, dan bukan karena gengsi ataupun ego," kata Tom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com