Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Isu PHK, Jokowi Luncurkan Investasi Padat Karya di Tangerang

Kompas.com - 05/10/2015, 13:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan investasi padat karya di salah satu pabrik alas sepatu, PT Adis Dimension Footwear, Tangerang, Senin (5/10/2015) siang. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengungkapkan bahwa program ini ditujukan untuk menepis isu pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemerintah ingin membuktikan bahwa masih banyak perusahaan sektor padat karya yang tetap melaksanakan realisasi proyek investasinya.

Salah satu yang dianggap masih tetap bertahan di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi adalah PT Adis Dimension Footwear yang memproduksi alas kaki merk Nike. (baca: Tinjau Realisasi Investasi, Kepala BKPM Yakin Jumlah Pengangguran Turun)

"Pesan dari program ini adalah investasi padat karya yang terus berderap atau bergeliat, dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar," ujar Franky.

Pada peluncuran program investasi padat karya tahap pertama ini, BKPM bekerja sama dengan 16 perusahaan di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang bisa menyerap 121.285 orang dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019). (baca: Ekonomi Lesu, 30.000 Pekerja Tekstil Telah Dirumahkan)

Perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi itu terdiri dari 11 penanaman modal asing (PMA), 5 perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 11,4 triliun.

Perusahaan investasi padat karya itu terdiri atas PT Chang Shin Reksa Jaya, PT. Adis Dinamika Sentosa, PT Feng Tay Indonesia Enterprise, PT Parkland World Indonesia, PT Selalu Cinta Indonesia, PT Seng Dam Jaya Abadi (industri kulit, barang dari kulit, dan sepatu). (baca: Kepala BKPM: Ironis, PHK di Tengah Tingginya Penyerapan Tenaga Kerja)

Selain itu PT Sri Rejeki Isman, PT Jaya Perkasa Textile, PT Rayon Utama Makmur, PT Nesia Pan Pacific Clothing, PT Eco Smart Garment Indonesia, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Delta Merlin Sandang Textile, PT Apparel One Indonesia, dan PT Jaya Perkasa Textile (industri tekstil). Ada pula perusahaan industri makanan dan minuman, PT Kaldu Sari Nabati.

Data Kementerian Ketenagakerjaan pada September 2015 menyebutkan, 25.506 tenaga kerja telah dirumahkan. Mereka tersebar di beberapa lokasi utama, seperti DKI Jakarta (1.430 orang); Banten (5.424 orang); Jawa Barat (12.000 orang); Jawa Tengah (1.305 orang); Jawa Timur (3.2190 orang); dan Kalimantan Timur (3.128 orang).

Sementara potensi PHK mencapai 6.496 tenaga kerja. PHK terbesar berada di Kalimantan (3.000 orang) disusul Jawa tengah (1.185 orang) dan Banten (1.030 orang). (baca: Apindo: Sepanjang September Terjadi 27.000 PHK)

Beberapa provinsi yang mengalami PHK lainnya adalah Kalimantan Selatan (691 orang); Subang, Jawa Barat (430 orang); dan Pangkep, Sulawesi Selatan (160 orang).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com