Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Benarkan Kiriman TKI Berperan Tumbuhkan Ekonomi Pedesaan

Kompas.com - 12/10/2015, 10:25 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang kiriman (remitansi) dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri diakui banyak memberikan andil dalam pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Fakta itu menjadi bukti bahwa upaya Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dalam menggagas remitansi berkualitas tidak sia-sia.

Demikian pengakuan yang disampaikan Ii Fariani, Kades Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, yang warganya banyak menjadi TKI. Li Fariani membenarkan bahwa uang kiriman TKI yang dikirimkan kepada keluarganya sangat membantu pertumbuhan ekonomi desanya.

Artinya, lanjut Fariani, dengan gagasan remitansi berkualitas, TKI kini secara perlahan telah meninggalkan pola konsumtif menjadi pola produktif dalam mengelola keuangan dari gaji yang diterimanya.

"Selama ini warga desa saya banyak yang menjadi TKI, jumlahnya sekitar 1700 orang, bahkan hampir setengahnya adalah TKW (Tenaga Kerja Wanita). Saya selalu mengingatkan kepada keluarga TKI, kalau mendapat kiriman uang agar digunakan dengan bijaksana, misalnya untuk membeli rumah dan tanah, atau untuk biaya sekolah anak," kata Ii Fariani, Senin (12/10/2015).

Fariani menambahkan, setelah ada pembinaan dari BNP2TKI kepada warganya (TKI Purna dan keluarganya) salah satunya melalui edukasi terintergasi ternyata sangat bermanfaat.

"Warga kami menjadi dapat berusaha lebih produktif dan hebatnya lagi mereka tidak konsumtif," ujarnya.

Dia berharap BNP2TKI secara berkala tetap melakukan pendampingan kepada keluarga TKI maupun TKI yang sudah purna. Hal itu dilakukan supaya mereka tetap dapat mengelola keuangannya.

"Supaya nantinya setelah bekerja dari luar negeri mampu merubah pola hidupnya yang semula  konsumtif menjadi pola produktif," tambah Fariani.

Selain itu, Farini juga meminta adanya kelanjutan program-program serupa karena masih banyak TKI Purna di wilayahnya yang belum mengikuti pelatihan ini. Ke depannya, lanjut dia, pemerintah juga diharapkan bisa membantu secara modal bagi TKI yang tidak memiliki cukup dana untuk berwirausaha.

Seperti diketahui, BNP2TKI sebelumnya telah menggelar pelatihan pemberdayaan terintegrasi secara serentak di puluhan kabupaten/kota yang total pesertanya sebanyak 10.500 orang dengan harapan mereka, baik para TKI-Bermasalah, TKI Purna, dan WNI-Overstayers untuk bisa mandiri dan berwirausaha.

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan, Li Fariani dapat menjadi contoh bagi para kades-kades lainya, yang warganya menjadi  TKI atau banyak TKI Purnanya, yang mempunyai kepedulian terhadap pembekalan melalui pelatihan kewirausahaan terintegrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com