Nasib rupiah pun serupa pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor). Rupiah berada di level 13.696 per dollar AS atau melemah 0,45 persen dari sebelumnya 13.634.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah berlanjut menyusul catatan bahwa jumlah rumah baru yang dibangun (housing starts) milik pribadi di Amerika Serikat pada September meningkat lebih tinggi dari konsensus pasar.
"Adanya rilis kenaikan data perumahan AS yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia memicu laju dollar AS kembali bergerak menguat," kata Reza Priyambada seperti dikutip Antara.
Kendati demikian, menurut dia, penguatan dollar AS terhadap nilai tukar rupiah cenderung terbatas seiring dengan adanya harapan perekonomian domestik membaik pada kuartal ketiga tahun ini.
Reza mengemukakan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2015 antara 4,8 persen dan 5 persen, sementara Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan mencapai 4,85 persen.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menambahkan, tanpa adanya perbaikan signifikan pada prospek pertumbuhan Indonesia atau peningkatan usaha stabilitas rupiah oleh Bank Indonesia, maka rupiah akan bergerak bervariasi mengikuti dinamika pasar global.
"Saat ini, faktor eksternal membawa koreksi terhadap tren pelemahan mata uang rupiah," kata Rangga. (Yudho Winarto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.