Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Ramaikan Pasar Semen Indonesia

Kompas.com - 30/10/2015, 10:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Siam Cement Group (SCG), salah satu perusahaan privat yang bergerak di industri semen, terbesar di Thailand, mulai mengepakkan sayap bisnisnya di Indonesia.

Vice President – Regional Business SCG, Aree Chavalitcheewingul mengatakan, SCG membangun satu pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat dengan kapasitas produksi mencapai 1,8 juta ton per tahun.

Pabrik yang dibangun sejak tahun 2013 itu pada September lalu sudah masuk tahap commissioning.

"Kami berharap mungkin bulan depan (November) sudah bisa commercial. Kapasitas pabrik 1,8 juta ton per tahun, atau sekitar 5.000 ton per hari," kata Aree saat berbincang dengan wartawan, di SCG Experience, Bangkok, Thailand, Kamis (29/10/2015).

Untuk membangun pabrik ini, Aree mengatakan SCG merogoh kocek sekitar 365 juta dollar AS, atau sekitar Rp 4,9 triliun (kurs 13.500).

Dia bilang, hampir 100 persen sumber daya manusia yang bekerja di pabrik semen ini adalah masyarakat lokal. Saat ini, beberapa karyawan pabrik juga dilatih di Thailand, untuk transfer teknologi.

"Sebenarnya, ketika kita mulai investasi di Asia, di manapun negaranya, satu hal yang paling penting adalah membangun manusia," kata Aree lagi.

Aree mengatakan, dari ketiga lini busnis yang dimiliki, divisi cement and building material merupakan yang terbesar dari segi investasi. Diikuti selanjutnya oleh divisi packaging, dan terakhir divisi chemical.

Aree berharap, setelah dirilis, penjualan Semen Jawa - yang diproduksi di Sukabumi - akan maksimal sesuai kapasitas pabrik yakni 1,8 juta ton per tahun.

Optimisme tersebut lantaran kualitas Semen Jawa sudah diujicoba. "Kami telah mengetes, kualitasnya bagus. Dan bahkan kalau Anda membandingkan dengan Holcim dan Tiga Roda, kualitas semen kami lebih unggul," kata Aree.

Aree menambahkan, selain semen, SCG juga telah menjual produk beton hasil akuisisi Jaya Mix. SCG juga tengah mengembangkan kerjasama pabrik gypsum dengan menggandeng mitra lokal, Wings Group, dengan komposisi kepemilikan 50:50.  

Investasi perusahaan di ASEAN nampaknya menjadi strategic SCG untuk menjadi pionir di bisnis semen.

Terbukti, tak hanya melakukan ekspansi di Indonesia, SCG juga sedang dalam tahap produksi ke-2 pabrik di Kamboja, dan tengah membangun pabrik semen di Myanmar dan Laos.

Pabrik semen di Myanmar dan Laos akan mulai beroperasi masing-masing di tahun 2016 dan 2017. Pada kuartal-III 2015, SCG membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp 43,455 milyar (3,146 juta dollar AS).

Angka ini turun 11 persen y-o-y dan turun 3 persen q-o-q, akibat turunnya harga produk kimia yang dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah.

Sementara, keuntungan perusahaan tercatat sebesar Rp 3,527 triliun (255 juta dollar AS), naik 15 persen y-o-y dari marjin keuntungan produk kimia yang terus naik walau terdapat kerugian stok (stock loss) sebesar Rp 846 milyar (61 juta dollar AS).

SCG juga berniat meningkatkan investasi R&D menjadi Rp 2,619 triliun (198,673 juta dollar AS) di tahun 2016 dan Rp 3,245 triliun (246,118 juta dollar AS) di tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com