Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: ASEAN, Kawasan Ekonomi yang Sangat Menjanjikan

Kompas.com - 04/11/2015, 14:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ASEAN merupakan sebuah kawasan ekonomi yang sangat menjanjikan.  Oleh karenanya, Indonesia perlu mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk integrasi masyarakat ASEAN 1 Januari 2016.

“ASEAN merupakan kawasan ekonomi yang sangat menjanjikan. Jumlah penduduknya lebih dari 600 juta jiwa. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari 2,4 triliun dollar AS pada tahun 2015, ASEAN menjadi kawasan yang sangat menarik bagi investor,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (3/11/2015).

Hal tersebut, lanjut Darmin, terlihat dari aliran investasi asing yang masuk ke ASEAN.

Sepanjang 2014 lalu, jumlah investasi asing yang masuk kawasan ini mencapai 136,2 miliar dollar AS. Selain itu, Darmin menambahkan, total perdagangan ASEAN dengan dunia pada periode sama mencapai 2,53 triliun dollar AS.

“Melihat profil ekonomi ASEAN yang naik dari tahun ke tahun diharapkan MEA menjadi pendorong ekonomi di kawasan ASEAN,” sambung Darmin.

Dengan berpijak pada tiga pilar yakni politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya, integrasi masyarakat dalam rupa MEA diharapkan menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil, kondusif, dan sejahtera.

Darmin mengatakan, proses menuju MEA sendiri sudah berjalan jauh-jauh hari, di mana yang paling nyata adalah perdagangan antar negara-negara ASEAN.

“Bea masuk sudah sangat rendah. Sehingga mestinya mulai 1 Januari 2016 bukan loncatan besar dan kejutan. Meskipun dimulainya MEA pasti tetap membawa hal baru yang harus kita hadapi. Dan untuk itu, kita perlu membuat pesiapan lebih jauh,” ucap mantan Gubernur Bank Indonesia itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com