"Bahan bakar jenis ini cukup efisien digunakan di Indonesia mengingat cadangan gas di Indonesia masih sangat banyak serta sangat cocok dibangun bagi daerah-daerah kepulauan seperti Indonesia," ucap Kari Hietanen, Executive Vice President Wartsila, saat media briefing di Jakarta, Senin (5/11/15).
Ia mengatakan, pembangkit listrik berbahan bakar gas akan cocok dan efisien untuk daerah terpencil yang susah dijangkau.
Di Indonesia, sebut dia, Wartsila sudah membangun pembangkit listrik berkapasitas 200 megawatt (MW) di Bali, kemudian pembangkit listrik Bangkanai di Kalimantan (155 MW), dan pembangkit listrik Arun di Aceh (184 MW).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.