Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, "Indonesia Memanggil" Pulangkan 450 WNI-O dan TKI-B

Kompas.com - 11/11/2015, 22:42 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com
—Pemerintah kembali merealisasikan program Indonesia Memanggil, kebijakan memulangkan warga negara Indonesia yang overstay (WNI-O) dan tenaga kerja Indonesia bermasalah (TKI-B) kembali ke Tanah Air. Kali ini, 450 orang pulang ke Indonesia lewat Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah lewat dua kelompok penerbangan.

“Pemulangan mereka adalah wujud realisasi program Presiden Joko Widodo,” ujar Direktur Pemberdayaan Deputi Bidang Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Arini Rahyuwati, Rabu (11/11/2015).

Arini menambahkan, selama periode 1 Januari 2015 sampai 28 Oktober 2015, sudah ada 87.785 orang WNI-O dan TKI-B kembali ke Tanah Air. Program Indonesia Memanggil mematok target kepulangan 1,8 juta orang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap. Seluruh biaya pemulangan menjadi tanggungan Pemerintah.

Kepulangan 450 WNI-O dan TKI-B pada Rabu, menggunakan pesawat AirAsia Extra (IAAX) XT 2994 yang tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 12.00 WIB dan Emirates EK 356 yang mendarat pada pukul 15.40 WIB. Ada 320 WNI-O dan TKI-B di penerbangan AirAsia, sementara 130 orang yang lain ada di penerbangan Emirates.

Setiba di bandara, mereka diserahterimakan dari perwakilan Kementerian Luar Negeri kepada BNP2TKI untuk keperluan pendataan dan mendapatkan fasilitas pemulangan gratis hingga ke daerah asal. Sebagai tindak lanjut dari program Indonesia Memanggil, BNP2TKI pada 2015 mengggelar pula program pemberdayaan terpadu bagi TKI Purna, TKI-B, dan WNI-O.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com