Dua tantangan tersebut berasal dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Agus menyatakan, terkait Amerika Serikat, kenaikan suku bunga acuan AS memberikan risiko tersendiri bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Kenaikan Fed fund rate tersebut menurut Agus merupakan pertanda perbaikan ekonomi AS.
"Perlu waspada bukan hanya kondisi AS, tapi juga pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Sekarang selama 2 tahun terakhir turun terus," ujar Agus dalam acara Kompas 100 CEO Forum, Kamis (26/11/2015).
Agus menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat 1 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan mengalami koreksi sebesar 0,4 hingga 0,6 persen.
Dari sisi global, Agus menyatakan bahwa perlu hati-hati dalam mencermati pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi global bisa lebih rendah dari prediksi, yakni 3,5 hingga 3,6 persen.
"Hati-hati Fed fund rate akan naik dan itu naiknya secara gradual. Kalau naik akan berdampak risiko lain bagi negara berkembang, yakni dana di dunia termasuk Indonesia akan mengalir ke luar dan akan membuat tekanan terhadap Indonesia. Jadi kondisi AS dan Tiongkok, harga komoditas dan sudden reserval akan menghadang," terang Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.