Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi Terus Melambat di 2016

Kompas.com - 07/01/2016, 14:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik terus melambat.

Pertumbuhan diproyeksikan berada di angka 6,3 persen pada 2016 dari angka 6,4 persen pada 2015, sedikit di bawah prediksi sebelumnya.

"Pertumbuhan di China diproyeksikan terus menurun, ke angka 6,7 persen pada 2016, melemah dari perkiraan sebelumnya, yaitu 6,9 persen untuk tahun 2015," tulis Bank Dunia dalam keterangan resmi, Kamis (7/1/2016).

Adapun pertumbuhan kawasan, di luar China diperkirakan di sekitar 4,6 persen pada 2015, tidak banyak berubah dari angka 2014.

Hal ini seiring dengan pertumbuhan lemah di beberapa negara pengekspor komoditas, seperti Indonesia dan Malaysia.

Meskipun demikian, pertumbuhan positif diprediksi terjadi di Vietnam dan pemulihan moderat terjadi di Thailand.

Sejumlah risiko termasuk pelemahan yang lebih cepat dari prakiraan di China, kemungkinan baru akan pergolakan pasar finansial dan kondisi pengetatan finansial yang mendadak.

Dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,9 persen tahun ini. Prediksi ini turun 0,4 poin dari proyeksi sebelumnya yang dirilis pada bulan Juni 2015.

Meski kemungkinannya kecil, negara-negara berkembang yang besar dapat mengalami pelemahan yang lebih cepat yang dapat memperburuk situasi global.

Risiko lain termasuk tekanan finansial akibat kebijakan kebijakan ketat Federal Reserve dan peningkatan risiko geopolitik.

“Pertumbuhan yang kuat di negara-negara maju hanya akan melemahkan sebagian risiko di negara-negara berkembang. Jangan lupa juga, tetap ada resiko guncangan finansial di era baru dimana biaya meminjam jadi lebih mahal," kata Direktur Bank Dunia untuk Prospek Ekonomi Ayhan Kose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com