Perbaikan neraca perdagangan tersebut semakin mendukung perbaikan kinerja transaksi berjalan Indonesia yang diperkirakan lebih baik dari tahun sebelumnya dan berada pada level yang lebih sehat.
Adapun neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2015 mengalami defisit sebesar 230 juta dollar AS. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatat defisit sebesar 410 juta dollar AS.
"Membaiknya neraca perdagangan Desember 2015 didorong oleh surplusnya neraca perdagangan nonmigas. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari bulan sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara, Jumat (15/1/2016).
Neraca perdagangan nonmigas Desember 2015 mencatatkan surplus 270 juta dollar AS setelah sebelumnya defisit 270 juta dollar AS.
Surplus neraca perdagangan nonmigas didorong pertumbuhan ekspor nonmigas (10,12 persen month to month/mtm) yang lebih tinggi dari pertumbuhan impor nonmigas, sebesar 4,50 persen (mtm).
Pertumbuhan ekspor nonmigas terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati dan komoditas seperti pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak dan abu logam, bubur kayu (pulp), serta timah.
Adapun pertumbuhan impor nonmigas didorong naiknya impor komoditas mesin dan peralatan mekanik, besi dan baja, bahan kimia organik, kapal laut dan bangunan terapung, serta senjata/amunisi.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat 500 juta dollar AS, lebih tinggi dari defisit November 2015 sebesar 140 juta dolar AS.
Neraca perdagangan migas tersebut tertekan oleh penurunan ekspor migas sebesar 13,20 persen (mtm) disaat impor migas meningkat 9,61 persen (mtm).