Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Minta Tambahan Kuota Ekspor 1 Juta Ton

Kompas.com - 01/02/2016, 14:01 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Belum tuntas perundingan soal perpanjangan izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia untuk enam bulan ke depan, kini perusahaan Amerika Serikat itu meminta penambahan kuota ekspor untuk enam bulan ke depan. Namun, pemerintah masih fokus meminta Freeport membayar uang jaminan dahulu.

Asal tahu saja, ekspor konsentrat Freeport dihentikan pada Kamis (28/1/2016) lalu karena Freeport belum membayar uang jaminan kesungguhan sebesar 530 juta dollar AS.

Uang jaminan itu diminta pemerintah karena perkembangan proyek smelter Freeport baru 14 persen. Padahal, syarat mendapatkan perpanjangan ekspor enam bulan ke depan adalah perkembangannya harus meningkat enam bulan sekali.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, untuk enam bulan ke depan, Freeport meminta nilai kuota ekspor konsentrat sebanyak 1 juta ton lebih.

"Mereka harus sepakati dulu syarat membayar 530 juta dollar AS itu dulu," terangnya kepada Kontan, Minggu (31/1/2016).

Dia menyatakan, permintaan kuota ekspor yang diminta Freeport terlalu besar. Padahal, realisasi ekspor pada enam bulan sebelumnya saja tidak sampai 775.000 ton, yang merupakan jumlah yang diminta.

"Enam bulan terakhir, realisasinya hanya 500.000, tapi sisanya belum tentu akan ditambah dengan permintaan 1 juta ton lebih itu," jelasnya.

Jurubicara Freeport Indonesia Riza Pratama belum mau membeberkan permintaan kuota ekspor itu. Saat ini pihaknya masih berunding soal pembayaran 530 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com