Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gapensi: Jangan Sampai Pengusaha Lokal Semakin Terasing

Kompas.com - 09/02/2016, 18:31 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah pengusaha jasa konstruksi di Jabar yang menjadi anggota Gabungan Pengusaha Jasa Konstruksi (Gapensi) mencapai 8.000 orang.

Dari jumlah itu, hanya 33 anggota yang memiliki kemampuan ikut andil dalam proyek-proyek besar pemerintah.

Ketua Gapensi Jabar Susilo Wibowo mengatakan sebagian besar anggotanya merupakan pengusaha kelas kecil dan menengah.

Mereka seringkali kalah bersaing dengan pengusaha besar dari luar Jabar.

“Ambil contoh, dari total proyek nasional yang dikerjakan di Jabar, hanya sekitar 5 persen pengusaha jasa konstruksi lokal yang bisa ikut andil," ujar Susilo di sela Musda XII Gapensi Jabar di Bandung, Selasa (9/2/2016).

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan.

Apalagi mulai tahun 2016, pengusaha jasa konstruksi kelas lokal tak hanya bersaing dengan pengusaha besar dan kelas nasional, tapi juga pengusaha asing.

"Jangan sampai pengusaha lokal semakin terasing,” tegas dia.

Untuk itu, Gapensi akan berusaha agar pengusaha lokal mampu naik kelas menjadi pengusaha nasional dan memiliki sertifikasi yang sama dengan pengusaha asing.

Ia yakin jika pengusaha lokal memiliki sertifikasi global dan naik kelas, maka proyek pemerintah akan mudah didapat.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Agung S Suryamal mengatakan serbuan tenaga ahli dari negara Asean sudah mulai masuk ke Jabar.

“Saya sudah mengetahui ada rencana 100 orang supir asal Philipina yang akan masuk. Mereka tidak perlu tahu jalan, sebab bisa mengandalkan GPS. Kita tidak bisa menolak, sebab ini sudah kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),” tegasnya.

Yang harus dilakukan, kata Agung, adalah meningkatkan kapasitas SDM, termasuk para pengusaha jasa konstruksi.

“Jangan sampai kita hanya jadi penonton," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, pembangunan sejumlah insfrastruktur di wilayah Jabar harus menjadi peluang bagi anggota Gapensi.

“Jabar akan banyak membangun, Gapensi harus terlibat. Jangan sampai diambil alih oleh pengusaha asing,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com