Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Kontribusi Migas Bisa Turun Hingga 20 Persen

Kompas.com - 24/02/2016, 11:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan kontribusi dari minyak dan gas (Migas) terhadap penerimaan negara bisa terpangkas hingga 20 persen.

Penerimaan negara tersebut baik dalam bentuk pajak penghasilan (PPh Migas) maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Migas.

Penurunan kontribusi seiring dengan kemungkinan perubahan asumsi harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). 

Perubahan ICP disampaikan oleh Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, yakni menjadi 30-40 dollar AS per barrel. 

Padahal asumsi awalnya, dalam APBN 2016 di level 50 dollar AS per barrel.

"Itung aja, dari 50 dollar AS menjadi 40 dollar AS, itu kan kehilangan 20 persen ya, apalagi kalau jadi 30 dollar AS," kata Sudirman di Jakarta, Rabu (24/02/2016).

Sebagai contoh, PPh Migas yang dalam APBN 2016 ditargetkan sebesar Rp 41,4 triliun, kemungkinan akan turun menjadi Rp 33,12 persen. Itu pun jika target terealisasi 100 persen.

Catatan Kementerian Keuangan, hingga 5 Februari 2016, penerimaan PPh Migas baru mencapai Rp 2,8 triliun, atau 6,8 persen dari target Rp 41,4 trilliun.

Sementara itu, Sudirman sendiri menilai, perkiraan asumsi ICP yang disampaikan Bambang merupakan angka yang realistis. 

"Karena setelah disepakati freeze produksi antara Arab Saudi, Rusia, negara-negara Amerika Latin sih harusnya punya dampak terhadap harga minyak. Dan saya kita harga 30-40 dollar AS itu mungkin, realistis," jelas Sudirman.

Sebelumnya pada perdagangan komoditas di Eropa dan Amerika Serikat hari ini, harga minyak mentah (OIL WTI) ditutup di 37,37 dollar AS per barel atau turun 5,94 persen.

Fundamental

Direktur Reforminer Institute, Priagung Rakhmanto, juga menilai perkiraan asumsi harga yang disebutkan Bambang, di rentang 30-40 dollar AS per barrel, realistis dengan perkembangan akhir-akhir ini.

Namun begitu, Priagung mengatakan asumsi ICP yang paling realistis adalah yang cenderung mendekati 30 dollar AS per barel.

Hal itu disebabkan faktor fundamental yang memengaruhi harga minyak, yakni kelebihan pasokan.

Menurut dia, produsen utama, Arab Saudi, Rusia, Amerika Serikat, dan Iran tetap akan terus memompa produksi.

"Sentimen yang mengarah ke penguatan harga belum nampak sekarang ini, kalaupun ada hanya temporer," kata Priagung kepada KOMPAS.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com