Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Mulai Hitung Pemotongan Belanja Subsidi

Kompas.com - 25/02/2016, 14:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tengah kaji pemangkasan anggaran belanja non-kementerian/lembaga, terutama belanja subsidi.

Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya menutup pendapatan negara yang diproyeksikan meleset Rp 290 triliun.

Direktur Penyusunan Anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Kunta Nugraha menyampaikan, kajian soal pemotongan anggaran juga bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah lebih tepat sasaran.

"Semua subsidi (dikaji pemangkasan). Bukan hanya bahan bakar minyak," kata Kunta kepada Kompas.com, Kamis (25/2/2016).

Kunta membenarkan bahwa anggaran subsidi yang dipangkas kemungkinan adalah bahan bakar minyak, yakni jenis solar. "Termasuk LPG 3 kilogram," imbuh dia.

Sebagai informasi, dalam APBN 2016, pemerintah mengalokasikan subsidi solar sebanyak 16 juta kiloliter dengan skema subsidi tetap, dengan nilai Rp 1.000 per liter.

Ekonom Megawati Institute, Iman Sugema, mengatakan, pemerintah perlu kaji pula dampak sosial pengurangan subsidi energi, lebih dari sekadar menyelamatkan jebolnya defisit APBN.

Dia mengemukakan, pemerintah harus bijak dan hati-hati dalam menentukan jenis subsidi yang akan dikurangi.

"Apalagi LPG, dia kan menjadi bahan bakarnya rumah tangga. Nah, ini saya pikir harus hati-hati karena dampaknya langsung terhadap kesejahteraan," ucap Iman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com