Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Syariah Tetap Fokus ke Dalam Negeri

Kompas.com - 04/03/2016, 20:38 WIB

KOMPAS.com - Di tengah membaiknya perekonomian Indonesia, BNI Syariah tetap fokus ke dalam negeri untuk menjalankan bisnisnya. Adalah Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono yang mengatakan hal itu di sela-sela pergelaran Keuangan Syariah Fair (KSF) 2016 di Gandaria City, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/3/2016).  KSF 2016 berlangsung sejak 3 Maret 2016 sampai dengan 6 Maret 2016.

Salah satu program andalan BNI Syariah adalah percepatan migrasi dana pelaksanaan ibadah haji yang disimpan di perbankan konvensional yakni BNI ke perbankan syariah. Program ini merupakan realisasi kebijakan pemerintah pada 2015 mengenai pengelolaan dana haji.

Catatan menunjukkan sepanjang 2015, BNI Syariah sudah menerima limpahan dana haji dari BNI sebesar Rp 106 miliar atau setara dengan 19.738 number of account (NOA). "Ada potensi dana haji Rp 700 miliar di BNI dengan nasabah sekitar 136.000 jamaah," kata Imam memaparkan salah satu target sepanjang 2016 ini.

Sementara itu, masih terkait potensi di dalam negeri, BNI Syariah menyasar kredit konsumsi utamanya kredit pemilikan rumah (KPR). Porsi KPR di BNI Syariah masih di atas 50 persen.

Selanjutnya, BNI Syariah juga akan membidik pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) di kisaran Rp 1 miliar sampai dengan Rp 15 miliar. Ada juga pembiayaan terseleksi (selected commercial) di kisaran hingga Rp 200 miliar.

Program lain yang juga menjadi target-target BNI Syariah hingga 2016 usai adalah penerbitan Kartu Migran Hasanah, Laku Pandai, dan Tap Cash Hasanah. Khusus Tap Cash Hasanah, kata Imam, pihaknya menyasar pembayaran di jalan berbayar dan angkutan umum massal Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com