NEW YORK, KOMPAS.com — Kurs dollar AS bergerak menguat pada Selasa (22/3/2016) waktu setempat.
Penguatan dollar AS ini terjadi usai aksi teror bom di Brussels, Belgia, yang menewaskan 35 orang dan diklaim didalangi oleh Negara Islam Irak dan Suriah atau NIIS (ISIS).
Analis menyatakan, setelah sebuah peristiwa, biasanya pergerakan yang cukup kuat akan terlihat.
Pasar pun menjadi terbiasa dengan adanya peristiwa darurat semacam itu.
Nilai tukar dollar AS bertengger pada posisi 1,1216 terhadap eruo dan 112,35 terhadap yen.
Mata uang Swiss, franc, yang biasanya merupakan mata uang paling aman, nyatanya melemah terhadap euro dan dollar AS pula.
"Semakin banyak ketidakstabilan di Eropa, semakin sulit bagi euro untuk menjaga levelnya. Fakta bahwa apa yang terjadi di Brussels, yang merupakan ibu kota tak resmi kawasan Eropa, juga memiliki dampak terhadap pasar," ujar Boris Schlossberg dari BK Asset Management.
Schlossberg menjelaskan, secara umum, ada rasa ketidakpastian pada pasar saat ini karena tidak ada yang yakin apakah dampak peristiwa ini jangka panjang atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.