Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tekankan Penyederhanaan Perizinan untuk Menangkan Kompetisi

Kompas.com - 30/03/2016, 14:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tantangan Indonesia ke depan adalah keterbukaan dan kompetisi. Untuk Memenangkan kompetisi itu, penyederhanaan perizinan (deregulasi) mutlak dilakukan.

Demikian ditegaskan Presiden RI Joko Widodo, dalam pidato kuncinya di dialog publik Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Jokowi menyampaikan sudah menegaskan kepada para menteri bahwa orientasi perizinan saat ini bukanlah prosedur, melainkan hasil.

"Kalau masih prosedar-prosedur, pusing. Lambat, lamban kita. Kecepatan itu yang dibutuhkan dalam kompetisi, persaingan. Ini yang harus diubah," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, dirinya pernah menanyakan kepada Kepala Bappenas, berapa jumlah perizinan yang ada di Indonesia.

"Apa dijawab? 42.000 aturan dan regulasi yang ada," ucap Jokowi. Menurut Jokowi, perizinan yang sebanyak 42.000 itu akan menghambat, dan menjerat pengambilan keputusan pemerintah, dan membuat lambat kegiatan ekonomi.

Padahal, segala peraturan yang terkait dengan perizinan itu dibuat oleh pemerintah sendiri. "Bayangkan kita mau memutuskan sesuatu. 'Pak ini PP-nya seperti ini'. Oh enggak bisa. Mau merumuskan lagi. 'Pak mohon maaf Pak, Bapak melanggar. Apa? Perpres. Menteri mau memutuskan. 'Enggak bisa Pak, karena Permen-nya seperti ini'," ucap Jokowi mencontohkan.

"Kita ini kenapa enggak berfikir bahwa yang namanya Perpres, Permen, PP, Perda yang buat kan kita sendiri?" katanya disambut riuh peserta dialog.

Jokowi dalam kesempatan itu juga menyinggung, saat ini ada 3.000 perizinan berupa Peraturan Daerah (Perda) yang numpuk di meja Kemendagri.

Seharusnya, kata Jokowi, apabila 3.000 Perda yang numpuk itu bermasalah maka tidak perlu lagi dilakukan kajian.

"Nanti gimana Pak?' Udah enggak usah gimana-gimana. Ini bermasalah pasti ada problemnya. Yang namanya bermasalah kok pakai dikaji-kaji. Enggak usah," tandas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com