Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Tambang dan Bank Jeblok, Bursa Eropa Turun Terendah Dalam Tiga Minggu

Kompas.com - 04/05/2016, 06:32 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, MILAN, KOMPAS.com - Saham Eropa turun terendah dalam tiga minggu perdagangan pada Selasa (3/5/2016) waktu setempat atau pada Rabu (4/5/2016) dini hari (WIB).

Jebloknya saham Commerzbank mendorong penurunan indeks secara keseluruhan setelah bank ini mengalami penurunan laba, sementara saham pertambangan juga turun seiring anjloknya harga metal.

Saham bank Jerman Commerzbank turun tajam 9,6 persen setelah mencatatkan penurunan laba hingga 52 persen di kuartal I 2016, akibat volatilitas pasar modal dan rendahnya suku bunga.

"Angka yang keluar pada kuartal I tidak bagus... Bagaimanapun juga, faktir eksternal juga menghantam bank lain dan menjadi alasan penurunan tersebut," kata analis Ingo Fromenn dari Landesbank Baden-Wuerttemberg, melalui catatan.

Pada pedagang mengatakan laporan media mengenai Commerzbank yang melakukan skema memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan perpajakan (ilegal) atau tax evasion, juga mendorong penurunan saham bank ini.

Sementara itu pihak bank menyanggahnya dan mengatakan semua sistem dibuat agar patuh pada perundangan Jerman.

HSBC, bank teresar di Eropa, mencatatkan pertumbuhan laba diatas estimasi analis, walaupun tetap turun dibanding tahun lalu. Paparan positif ini tidak membantu menaikkan sahamnya dan berakhir dengan penurunan 1,6 persen.

Indeks perbankan Eropa STOXX secara keseluruhan turun 3,7 persen dan indeks sumber daya dasar turun 6,4 persen. Harga utama di industri metal turun setelah rilis survei pada Selasa menunjukkan aktivitas produksi pabrik di China turun dalam 14 bulan berturut-turut hingga April.

"Saya akan berhati-hati pada sektor pertambangan sebab jika pertumbuhan global mengecewakan, maka harga komoditas juga mengecewakan," kata Gerhard Schwarz, head of equity strategy di Baader Bank di Munich.

"Dollar melunak dan ada beberapa kekhawatiran bahwa mata uang bukan lagi pemberat perusahaan. Hasil pada musim ini tidak buruk semua sejauh ini, tapi saya meragukan outlook kinerja akan meningkat seperti yang diharapkan. Dampak dari kekuatan harga juga tetap lemah," papar dia.

Perusahaan pembuat chip Jerman Infineon juga turun 4,7 persen setelah menurunkan target pendapatan dan laba di akhir tahun, akibat pergerakan mata uang.

Menurut data StarMine, 44 persen perusahaan Eropa sudah mencatatkan kienrjanya di kuartal I, dimana 61 persen diantaranya sesuai atau di atas ekspektasi pasar. Tapi, estimasi kinerja kuartal I turun 18 persen dibanding periode sama di 2015.

Indeks FTSEurofirst 300 turun 1,7 persen di level 1.318,0, terendah sejak 12 April 2016.

Kompas TV Gerak Harga Komoditas Masih Labil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com