Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Tergelincir, Fokus Beralih dari Kebakaran Kanada ke Stok Minyak AS

Kompas.com - 10/05/2016, 09:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak kembali tergelincir pada perdagangan Senin (9/5/2016) waktu setempat atau Selasa (10/5/2016) dini hari (WIB) seiring ekspektasi kenaikan persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) akan kembali mencapai rekor tertinggi.

Kabar tersebut mengalihkan perhatian investor akan kebakaran besar di Kanada yang membuat turunnya produksi minyak di negara ini.

Brent turun hampir 4 persen lebih rendah, sementara US crude turun hampir 3 persen. Pada perdagangan sebelumnya, harga minyak naik 2 persen seiring ekspektasi turunnya persediaan minyak AS dari Kanada.

Kanada yang sedang dilanda kebakaran hebat membuat ladang migasnya tidak berproduksi, sehingga akan ada pengurangan pasokan minyak sebesar lebih dari 1 juta barel per hari yang diekspor ke AS.

Namun, analis melihat bahwa para spekulator sudah memegang banyak posisi terlalu lama sejak musim panas lalu di minyak mentah AS WTI, pada perdagangan berjangka CLc1 dan pada Brent LCOc1. Oleh sebab itu, kenaikan kedepan tidak akan besar.

"Penguncian posisi sangat beragam di pasar minyak," kata Miswin Mahesh, dari Barclays Capital.

Kontrak perdagangan WTI untuk bulan depan turun 2,8 persen atau sebesar 1,22 dollar AS ke level 43,44 dollar AS per barel. Di Asia, harganya sudah reli 1,28 dollar.

Perdagangan bulan depan untuk Brent, turun 1,74 dollar AS per barel atau turun 3,8 persen ke level 43,63 dollar AS per barel, setelah sebelumnya menyentuh level 46,48 dollar AS per barel.

Pada Senin, para investor fokus pada laporan firma intelijen pasar Genscape, bahwa persediaan minyak AS di Cushing, Oklahoma, naik 1,4 juta barel.

Investor memperkirakan persediaan minyak emntah AS akan naik terus dalam lima minggu berturut-turut, hingga 500 ribu barel dan mencatatkan rekor diatas 543 juta barel.

Kompas TV Bagaimana Harga Minyak Terbentuk?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com