Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Mitra Keluarga Bagikan Dividen 64 Persen dari Laba Bersih Tahun 2015

Kompas.com - 28/05/2016, 16:33 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk yang mengoperasikan RS Mitra Keluarga membagikan dividen tunai sebesar Rp 363,8 miliar setara Rp 25 per saham atau 64,2 persen dari laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 588,5 miliar.

Direktur Utama PT Mitra Keluarga Karyasehat TBk, Rustiyan Oen mengatakan, besarnya dividen yang dibagikan perseroan, sebagai bentuk imbal hasil yang menarik dari perseroan kepada para pemegang saham.

"Dividen setara 64,2 persen laba bersih tahun 2015," ujar Rustiyan dalam laporan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (28/5/2016).

Adapun sisa laba sebesar Rp 219 miliar dibukukan sebagai laba ditahan dan Rp 5,7 miliar akan dibukukan sebagai dana cadangan.

Sepanjang tahun 2015, perseroan membukukan pendapatan Rp 2,14 triliun, atau naik 10 persen dari tahun 2014 yang sebesar Rp 1,94 triliun.

"Hal ini tidak terlepas dari kontribusi peningkatan pendapatan layanan rawat jalan dan rawat inap yang masing-masing tumbuh 14,1 persen dan 7,9 persen pada tahun lalu," tutur Rustiyan.

Untuk meningkatkan capaian kinerja perseroan di 2016, perseroan akan menambah sekitar 60 tempat tidur tahun ini sehingga total tempat tidur operasional tahun ini akan berjumlah 1.788 kamar.

"Pelayanan akan kami tambah secara berkelanjutan mulai dari rekrutmen dokter, dokter spesialis maupun klinik. Kami optimis tahun ini pendapatan masih akan tumbuh di kisaran 10 persen didorong dengan peningkatan jumlah pasien, intensitas rawat dan kenaikan harga," pungkas Rustiyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com