Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Tercapai

Kompas.com - 21/06/2016, 15:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun 2016 bisa tercapai.

Hal itu diungkapkan Agus menyusul tercapainya kesepakatan antara pemerintah dan Badan Anggaran DPR-RI tentang postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan, dengan asumsi makro pertumbuhan ekonomi di 5,2 persen.

"Sebetulnya kami memberikan range antara 5-5,4 persen. BI di pembahasa dengan Komisi XI sependapat dengan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen. Tetapi kami dapat memahami apabila pertumbuhan ekonomi lebih dari 5,2 persen. Dalam banyak hal adalah kondisi tax amnesty belum dimasukkan," tutur Agus, Selasa (21/6/2016).

Agus mengatakan, pendapatan dari kebijakan pengampunan pajak dapat digunakan untuk mendukung pengeluaran pemerintah, dan bisa membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Meski begitu, BI juga melihat bahwa pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat dan belum menunjukkan perbaikan.

Instrumen dana tax amnesty

Terkait pertemuan dengan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro soal kebijakan pengampunan pajak, Jumat pekan lalu, Agus mengatakan hanyalah koordinasi biasa.

Otoritas moneter menerima informasi terbaru terkait kemajuan pembahasan tax amnesty. RUU tax amnesty itu sendiri diharapkan bisa disahkan menjadi UU pada akhir bulan ini.

Selain kemajuan pembahasan tax amnesty, Agus menyampaikan bahwa pemerintah menanyakan kesiapan lembaga-lembaga termasuk BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kami tahu bahwa kalau tax amnesty berjalan dan sukses, kan ada dana masuk yang jumlahnya cukup besar. Tentu BI akan siapkan instrumen-instrmen untuk bisa kelola dana itu," kata Agus.

Diharapkan dana-dana hasil tax amnesty bisa mengalir ke investasi yang produktif. Untuk itu, BI akan menyiapkan instrumen misalnya Negotiable Certificate of Deposit (NCD). NCD adalah sertifikat deposito yang diterbitkan perbankan dengan tenor jangka pendek.

Selain NCD, BI juga menyiapkan instrumen surat berharga komersial (commercial paper). Commercial paper merupakan surat utang tanpa jaminan di pasar uang. Biasanya bersifat jangka pendek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com