JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai permintaan anggota DPR RI menghidupkan lagi kereta sapu jagad sebagai langkah mundur. Sebab, kereta sapu jagad sama sekali tidak laik.
“Itu (langkah) mundur ke zaman jahiliyah,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (22/6/2016). Ia heran dengan usulan tersebut.
Sebab kata Agus, penggunaan kerata sapu jagad untuk mengangkut para pemudik sama saja dengan menyamakan manusia dengan barang.
Seperti diketahui, kereta sapu jagad disediakan beberapa hari jelang Labaran untuk mengangkut pemudik yang tidak kebagian tiket.
Gerbongnya bukan gerbong biasa, tapi gerbong barang. Seharusnya ucap Agus, DPR RI mendorong pembelian kereta baru untuk PT KAI sehingga kapasitas angkutan Lebaran menjadi lebih banyak, bukan mengusulkan dihidupkannya kerata sapu jagad.
“DPR harusnya setujui anggaran buat rel dan beli KA,” kata Agus,
Selain itu, Agus setuju dengan usul Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan mengusulkan pemindahan subsidi KA jarak jauh untuk KA Lebaran.
Hanya saja ia tetap menyarankan agar KA jarak jauh tetap disubsidi supaya harga tiketnya terjangkau oleh masyarakat.
Penting
Sebelumya, Wakil Ketua Komsi V DPR RI Muhidin Muhamad Said meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama KAI menyediakan kereta Sapu Jagat untuk mengangkut para pemudik pada Lebaran tahun ini.
Ia menilai kehadiran kereta sapu jagad sangat penting lantaran antusias masyarakat yang mudik menggunakan kereta api selalu besar dari tahun ke tahun. KAI dinilai belum bisa menyediakan kapasitas kereta yang lebih.
Namun Jonan menolak penggunaan kereta barang untuk mengangkut penumpang selama mudik Lebaran.
Menurut Jonan, penggunaan kereta barang untuk mengangkut penumpang sangat bertentangan dengan aspek keselamatan. Ia tidak ingin KAI meninggalkan aspek keselamatan seperti dulu.