JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, masih ada 30 juta penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses energi yang cukup.
Sementara itu secara global masih ada 1,2 miliar penduduk dunia yang belum mendapatkan akses cukup terhadap energi, baik untuk bahan bakar maupun listrik.
"Mereka belum mendapatkan listrik, masih memasak dengan kayu bakar. Pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan minimal, dan pendidikan tertinggal jauh dari sejahtera," kata Sudirman dalam konferensi pers, World Energy Outlook (WEO) 2016, di Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Padahal, kata Sudirman, energi merupakan jendela peradaban. Kecukupan energi akan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa.
Oleh karena itulah, sambung Sudirman, fokus pemerintahan Jokowi-JK sejak awal adalah melakukan reformasi di sektor energi. "Ini pekerjaan besar bagi kita semua," kata Sudirman.
Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif International Energy Association (IEA) Fatih Birol menuturkan, IEA mendukung dan mendorong reformasi energi yang dilakukan pemerintah Indonesia.
Beberapa hal yang menjadi perhatian IEA yaitu pemotongan subsidi energi, peningkatan efisiensi energi, dan peningkatan peran non-fosil atau EBT.