Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Pajak: Indonesia-Singapura Tidak Perlu Saling Sewot

Kompas.com - 22/07/2016, 19:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat pajak dari Danny Darussalam Tax Center (DDTC), Darussalam mengatakan, dalam konteks globalisasi, kebijakan pajak di suatu negara tentu akan berpengaruh ke negara tetangga sekawasan dalam memperebutkan investasi.

"Sehingga suatu negara akan merespons kebijakan pajak negara tetangganya. Dan ini hal biasa dan tidak perlu satu sama lain saling sewot. Apalagi di kawasan ASEAN belum ada harmonisasi pajak," kata Darussalam dihubungi Jumat (22/7/2016).

Darussalam menilai, daripada mengurusi langkah-langkah yang disiapkan Singapura untuk menjegal program amnesti pajak, lebih baik pemerintah Indonesia fokus pada program amnesti pajak sebagai langkah awal babak baru sistem perpajakan di Indonesia.

"Yang penting, pemerintah segera menyiapkan reformasi Undang-undang (UU) pajak yang lain seperti UU KUP, UU PPh dan UU PPN," imbuh Darussalam.

Menurut dia, respons Singapura yang akhir-akhir ini banyak jadi bahan pembicaraan justru menunjukkan bahwa program amnesti pajak merupakan kebijakan tepat dalam rangka reformasi sistem perpajakan dan menarik modal masuk ke Indonesia.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani mengatakan, dari hasil survei internal yang dilakukan awal tahun ini, diperkirakan ada 3.200 anggota Apindo yang akan memanfaatkan fasilitas baik deklarasi maupun repatriasi.

"Kami melakukan survei kepada 10.000 responden, yang kembali 3.200. Perkiraan harta yang akan diikutkan amnesti mencapai Rp 2.000 triliun," ucap Hariyadi.

Hariyadi optimistis 50 persen anggotanya akan mengikuti program amnesti pajak di tiga bulan pertama.

Dia juga bilang, 'iming-iming' dari Singapura tidak terlalu menggiurkan ketimbang potensi bisnis di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Terus Bertambah

Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Terus Bertambah

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com