Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Sepi, Boeing Bakal Hentikan Produksi Jumbo Jet 747

Kompas.com - 29/07/2016, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Produsen pesawat terkemuka dunia, Boeing, menyatakan membuka kemungkinan untuk menghentikan produksi pesawat legendaris seri jumbo jet 747 kalau pesanan masih sepi. Sudah bertahun-tahun penjualan pesawat tersebut tetap rendah.

"Adalah kemungkinan yang masuk akal apabila kami dapat memutuskan untuk mengakhiri produksi 747," tulis Boeing dalam pernyataan resminya.

Sebelumnya, Boeing menyatakan bakal memangkas jumlah produksi pesawat tersebut hingga separuhnya dari 12 unit per tahun menjadi hanya 6 unit per tahun. Kebijakan ini akan mulai dilakukan pada September 2016.

Dijuluki "Ratu Angkasa", pesawat jumbo jet 747 telah lama dijadikan favorit untuk mereka yang gemar bepergian dengan pesawat.

Boeing 747 memulai debut penerbangannya pada tahun 1970 dan hingga kini 1.500 unit pesawat itu sudah dikirimkan. Akan tetapi, minat terhadap 747 perlahan pudar dalam beberapa tahun terakhir.

Pasalnya, maskapai-maskapai penerbangan kini mengganti pembelian pesawat mereka ke jenis yang lebih kecil dan bermesin dua untuk menghemat biaya bahan bakar.

Pesawat jumbo jet lainnya, Airbus A380, juga mengalami penurunan permintaan secara signifikan. Akan tetapi, setidaknya Boeing masih memiliki pesanan 747 berprofil tinggi yang harus diselesaikan.

Pada tahun 2015, Pentagon mengumumkan bahwa pesawat kepresidenan AS Air Force One generasi berikutnya adalah versi militer 747.

Hingga saat ini, saham Boeing telah merosot 7 persen selama tahun 2016. Pada Rabu (27/7/2016), Boeing mengumumkan kerugian 234 juta dollar AS pada kuartal yang berakhir 30 Juni 2016. 

Kompas TV 2 Menteri Uji Coba Pesawat Pengintai Boeing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com