Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi Imbau Pengusaha di Tanah Abang Ikut Amnesti Pajak

Kompas.com - 13/09/2016, 15:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi mengimbau agar para pengusaha ritel yang menjalankan bisnis di pusat belanja grosir seperti Tanah Abang atau Mangga Dua dapat mengikuti program pengampunan pajak.

Sebab, para pengusaha ini merupakan potensi yang besar bagi pemerintah untuk menghimpun dana tebusan maupun deklarasi.

"Mereka ini pengusaha-pengusaha  Tanah Abang itu ritel semua. Lebih banyak menengah ke bawah dan ritel," kata Sofjan kepada wartawan di sela-sela Lokakarya Tax Amnesty, Sabtu (10/9/2016) lalu.

Sofjan mengatakan, pihaknya berharap setidaknya para pengusaha ritel di Tanah Abang, Mangga Dua, maupun Pintu Kecil, serta kawasan bisnis lainnya dapat melakukan deklarasi hartanya mengingat rata-rata dana mereka ditempatkan di dalam negeri.

Menurut Sofjan, setidaknya dari mereka, bisa dihimpun dana antara Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun ke program pengampunan pajak.

Namun kata Sofyan, saat ini mereka masih mengalami kendala dalam mengikuti program pemerintah tersebut.

"Sekarang ini mereka masih pusing bagaimana mengisinya. Sebenarnya tidak terlalu repot, karena dananya ada di dalam negeri," jelas Sofjan.

Lebih jauh Sofjan mengatakan, uang tebusan pengampunan pajak yang akan masuk hingga akhir bulan September 2016 diperkirakan mencapai kisaran Rp 30 triliun hingga Rp 40 triliun.

Sofjan mengungkapkan, ia memperoleh laporan uang tebusan yang masuk hingga pekan lalu mencapai Rp 14 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com