BI Prediksi Inflasi pada Akhir 2016 di Angka 3,1-3,2 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) meyakini, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga akhir tahun 2016 semakin terkendali.

Bank sentral memprediksi, inflasi akan berada pada angka 3,1 hingga 3,2 persen, lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya, yakni 3,2 hingga 3,3 persen.

"Tren inflasi tahun ini kami perkirakan 3,1 sampai 3,2 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Menurut Juda, perkembangan IHK pada tahun 2017 mendatang pun masih cukup rendah dan stabil, meskipun ada berbagai risiko. Juda menyebut, salah satu risiko yang dimaksud adalah rencana pemerintah untuk memangkas subsidi listrik.

"Yang tarif 900 volt ampere, dari yang 22 juta pelanggan, menjadi 18 juta pelanggan," ujar Juda.

Meskipun risiko-risiko tersebut akan memengaruhi laju inflasi pada tahun 2017 mendatang, pengaruhnya masih tetap berada dalam target yang telah ditetapkan oleh bank sentral. Dampak kenaikan tarif listrik pun diprediksi tidak berpengaruh terlalu besar terhadap inflasi.

"Tarifnya akan naik, kami perkirakan dampak ke inflasi 0,9 persen. Namun, itu masih dalam perkiraan BI," kata Juda.

Laju inflasi IHK pada bulan September 2016 tercatat sebesar 0,22 persen dengan posisi inflasi tahun kalender mencapai 1,97 persen. Dengan demikian, inflasi secara tahunan atau year-on-year berada pada angka 3,07 persen.