Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Kembali Melorot

Kompas.com - 10/10/2016, 11:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia kembali melorot sejalan dengan bertambahnya jumlah rig di AS. Dengan demikian, harga minyak dunia kembali berada di bawah 50 dollar AS per barrel.

Pada Senin (10/10/2016), indeks acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan November 2016 turun 66 sen menjadi 49,15 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Harga ini turun 63 sen dibandingkan saat penutupan perdagangan Jumat (7/10/2016) yang berada pada posisi 49,81 dollar AS per barrel.

Adapun indeks acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman bulan Desember 2016 turun 63 sen atau 1,2 persen menjadi 49,15 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe Exchange di Londonl Inggris.

Baker Hughes melaporkan, jumlah rig minyak aktif di AS naik ke level tertinggi sejak Februari 2016 menjadi 428 unit rig.

Selain itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan ia tidak berencana meneken kesepakatan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam pertemuan World Energy Congress pekan ini di Istanbul, Turki menyusul kesepakatan pada bulan lalu di Aljazair untuk menahan produksi.

"Kondisi berbalik di AS mengancam reli harga yang terjadi saat ini. Pergerakan berkelanjutan apapun di atas 50 dollar AS per barrel hanya akan menggelincirkan rig-rig itu," kata Michael McCarthy, chief market strategist di CMC Markets seperti dikutip dari The Straits Times.

Harga minyak sudah naik sekira 10 persen sejak OPEC mencapai kesepakatan pada 28 September 2016 silam untuk memangkas produksi pertama kalinya dalam delapan tahun.

Anggota-anggota OPEC akan kembali bertemu pada pekan ini untuk membicarakan implementasi kesepakatan sebelumnya dan akan memutuskan kuota pada pertemuan resmi OPEC di Vienna, Austria pada 30 November 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com