Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Perusahaan Modal Asing Cari Untung di Indonesia, tetapi Sahamnya Tak Tercatat di BEI

Kompas.com - 11/10/2016, 12:51 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, terdapat 70 perusahaan modal asing (PMA) yang berada dan mencari keuntungan di Indonesia, tetapi saham perusahaan tersebut belum tercatat di papan BEI.

Padahal, menurut Tito, jika perusahaan-perusahaan modal asing tersebut melantai di BEI, maka bisa dipastikan kapitalisasi pasar akan semakin besar.

"Ada 70 PMA. Sebanyak 90 persen-100 persen asetnya ada di Indonesia, tetapi listed-nya tidak di Indonesia. Mereka listed-nya ada yang di Singapura, Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat. Kalau pendapatannya berasal dari Indonesia kenapa tidak listed di Indonesia," ujar Tito di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Meski tidak menyebutkan secara rinci 70 nama PMA tersebut, Tito mengaku telah memegang data 70 PMA. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar lebih dari Rp 150 triliun.

Jika melihat dari sektor usahanya, PMA tersebut, kata Tito, berasal dari pertambangan, agrobisnis, properti, dan sektor lainnya.

Tito pun berencana mendatangi 70 PMA itu satu per satu untuk meminta perusahaannya agar mencatatkan sahamnya di BEI. Jika PMA tersebut mencatatkan sahamnya di BEI, maka kapitalisasi pasar pun akan terdongkrak.

Kinerja BEI

Sekadar informasi, kapitalisasi di BEI tercatat meningkat 0,27 persen dari pekan sebelumnya Rp 5.799,22 triliun menjadi Rp 5.815,07 triliun pada pekan 3 sampai 7 Oktober 2016.

Sejalan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,23 persen ke level 5.377,15 dari pekan sebelumnya 5.364,80. Rata-rata frekuensi perdagangan saham naik 4,16 persen menjadi 274.910 dibanding pekan sebelumnya 262.790.

Secara mingguan, investor asing juga melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 558 miliar. Dalam sepekan kemarin, BEI mencatat beberapa aksi korporasi, yakni tiga pencatatan obligasi korporasi.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2016 yang diterbitkan PT Medco Energi Internasional Tbk dengan total nilai emisi Rp 1,25 triliun.

Kedua, Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan PT Bank Mandiri Tbk dengan total nilai emisi Rp 5 triliun.

Terakhir, Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance dengan nilai emisi Rp 500 miliar.

Secara total, emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai hari ini telah berjumlah 302 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp292,96 triliun dan 50 juta dollar AS yang diterbitkan oleh 103 emiten.

Jumlah surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 93 seri dengan nilai nominal Rp 1.749,39 triliun dan 1.240 juta dollar, serta enam emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 2,22 triliun.

Kompas TV BEI Torehkan Rekor Perdagangan Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com